Faktual.net – Bogor, Jawa Barat – 10 Juni 2025 – Kekecewaan mendalam dirasakan Ketua RW XI Tegal Gundil, Herlambang, setelah pihak RS Nuraida Bogor menolak memberikan klarifikasi terkait meninggalnya seorang warga akibat dugaan keterlambatan penanganan penyakit jantung. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 2 Juni 2025.
Herlambang mengungkapkan bahwa almarhum meninggal dunia karena tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat di RS Nuraida Bogor. Menurutnya, pihak rumah sakit dinilai lalai dalam memberikan pertolongan. Kekecewaan semakin bertambah ketika Herlambang, yang berupaya meminta penjelasan langsung, ditolak masuk dan permohonan klarifikasi melalui Kabid Humas pun tak mendapat respons.
“Kami sangat kecewa dengan sikap RS Nuraida Bogor yang menutup diri dan tidak mau memberikan klarifikasi atas kejadian ini,” tegas Herlambang. Ia merasa pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab atas kematian warganya tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kualitas pelayanan medis di RS Nuraida Bogor. Kejadian ini menimbulkan keresahan di masyarakat dan menuntut transparansi dari pihak rumah sakit. Warga berharap pihak rumah sakit dapat memberikan penjelasan yang memuaskan dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pelayanan ke depannya.
Pihak RW XI Tegal Gundil dan keluarga almarhum saat ini sedang mempertimbangkan langkah hukum dan akan mencari dukungan dari berbagai pihak untuk mendapatkan keadilan. Mereka berencana untuk kembali mendatangi RS Nuraida Bogor dan menuntut pertanggungjawaban atas kejadian tersebut.
Kejadian ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang standar pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta. Publik menantikan respons resmi dari pihak RS Nuraida Bogor terkait tuduhan tersebut. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh rumah sakit untuk senantiasa memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pasien.
Hingga berita ini diturunkan pihak keluarga maupun awak media belum berhasil mendapatkan klarifikasi terkait permasalahan ini di rumah sakit yang bersangkutan.
Reporter: Johan / Ronny