Pasien Wanita Lansia 88 Tahun Sakit Stroke (Alm Ibu Ely Lukito) Meninggal di RS Hermina Jatinegara karena ISPA, Diduga Ada Unsur Kesengajaan

Jurnalwicaksana.id – Jakarta Timur, DKI Jakarta – Sehubungan dengan adanya keinginan keluarga untuk merujuk pasien dari Mayapada Hospital ke RS Hermina Jatinegara, maka James (anak kandung) dari Alm. Ibu Ely Lukito memutuskan membawa pasien yang adalah ibunda kandung sendiri, untuk di rawat di RS Hermina Jatinegara.

Berdasar tata administrasi Rumah Sakit, maka pihak keluarga memindahkan perawatan Ibundanya yang kala itu sedang sakit Stroke dan termasuk kategori Lansia.

Dengan penuh harapan kesembuhan, keluarga mempercayakan penanganan kepada pihak RS Hermina Jatinegara.
Namun, naas menimpa pasien, dimana banyak hal penanganan yang tidak spesifik pada upaya penyembuhan stroke nya.

Berawal dari penerimaan pasien yang sangat lambat ditangani, serta pasien yang sudah jelas-jelas Lansia dan sakit stroke, di tempatkan pada Ruangan yang di dalamnya terdapat pasien ISPA sehingga naas, Ibunda James (Ibu Ely Lukito) seketika tertular, karena kondisi sensitif dan berakibat meninggal.

Pihak keluarga sudah berkali-kali mengingatkan pihak nakes (tenaga kesehatan) yang melakukan perawatan, namun tidak diindahkan.
Bahkan dalam penanganannya seolah-olah sengaja sembrono dan asal asalan.

Baca Juga :  Hardiknas 2024, Ketua GMNI Kendari: Proporsi Anggaran Pendidikan Harus Tepat Sasaran

Kami pihak keluarga menyaksikan sendiri dan berbagai tindakan medis, juga tidak mencerminkan sikap yang ramah dan lemah lembut serta cekatan.

Diduga kuat, bahwa RS Hermina Jatinegara melakukan tindakan penanganan medis secara serampangan dan tidak memenuhi kaidah-kaidah pelayanan paripurna menurut aturan dasar sebuah rumah sakit.

James, dalam keterangan kepada media menyatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan somasi. Dan juga mengikuti pertemuan mediasi, yang hasilnya nihil.

“Tidak ada sikap dan pernyataan yang kongkrit dari RS. Hermina Jatinegara kepada kami sebagai keluarga, agar bisa menerima dengan legowo atas meninggalnya ibunda saya,” ungkap James pada Rabu (20/12/2023).

“Sampai hari ini, tim pendampingan media dari pihak keluarga Sdr. Ilham juga menyatakan bahwa dirinya turut menyaksikan betapa pihak rumah sakit terus mengedepankan alibinya, dan tidak bergeming dalam menyikapi secara kongkrit urusan ini,” terang Ilham.

“Intinya, ada beberapa kejadian yang menimpa ibu saya, bahwa dalam keadaan kritis dimana dokter spesialis jantung sudah memerintahkan untuk segera di bawa ke ICU, namun tidak kunjung dilaksanakan dengan segera dan juga tidak segera dipasang ventilator sebagai pertolongan utamanya, dan dipasangkannya setelah dalam kondisi meninggal dunia,” tambah James menerangkan dengan begitu kesalnya.

Baca Juga :  Sekdes Nagauleng Jadi Terdakwa, 7 Saksi Dihadirkan di Persidangan

“Kami keluarga sangat kecewa dan sangat tidak terima atas kejadian ini.
Kami menuntut agar Rumah Sakit Hermina Jatinegara bertanggung jawab atas semua ini. Agar kami semua tenang dan almarhum ibunda saya juga tenang di alam sana,’ pungkas James.

Hingga berita ini diturunkan kami belum mendapat konfirmasi dari pihak terkait.

Reporter: Johan Sopaheluwakan

Tanggapi Berita Ini