Faktual. Net, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden RI ke-6 menghimbau agar kegiatan kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dihentikan sementara.
Kata SBY, ini harus sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palu, Donggala atas tsunami serta bencana gempa 7,7 SR yang melanda daerah mereka pada 28 September 2018.
SBY menyarankan agar kampanye Pilpres 2019 dan Pileg 2019 dihentikan sementara khusus untuk wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya agar kegiatan kampanye pemilu dihentikan. Saya kira saatnya kita menunjukan solidaritas, untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah,” kata ketua umum partai Demokrat tersebut melalui video dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, pada Ahad malam, 30/9/2018 seperti dilansir dari Viva.
Dalam videonya yang berdurasi 3.20 detik ini, mantan presiden RI dua periode ini mengingatkan selain sebagai bentuk solidaritas kepada warga Sulteng terdampak bencana, namun juga untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan bencana. Baginya, dalam penanganan gempa ada tahapan dari fase tanggap darurat, rehabilitasi, sampai rekonstruksi.
SBY mencontohkan aksinya ketika bersaing di Pilpres 2009. Saat itu, ia maju sebagai capres petahana yang berpasangan dengan Boediono selaku cawapres. SBY bersaing dengan Jusuf Kalla yang maju sebagai capres.
SBY mengatakan bahwa saat itu tahapan kampanye, tidak diduga bencana terjadi, Tanggul Situ Gintung jebol pada Maret 2009 dan menyapu Kelurahan Cireundeu, Tangerang.
“Baik Pak Jusuf Kalla maupun saya langsung menghentikan kampanye. Kami berdua bergandengan tangan menuju ke daerah bencana dan bersama-sama untuk mengatasinya,” ujar pendiri partai Demokrat tersebut.
Harapannya, aksinya 2009 silam bersama pak JK bisa menjadi inspirasi untuk capres saat ini bergandengan tangan untuk peduli Palu, Donggala dan sekitarnya yang terdampak gempa dan tsunami.