Scroll untuk baca artikel
iklan-468x60
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaInspirasiOpini

Ramlah Rara: Ajak Budaya Literasi di Sulawesi Selatan Galakkan Lewat Gerakan Baca, Hari Buku Nasional.

×

Ramlah Rara: Ajak Budaya Literasi di Sulawesi Selatan Galakkan Lewat Gerakan Baca, Hari Buku Nasional.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faktual.net, Gowa, Sulsel– Hari Buku Nasional (Harbuknas) diperingati setiap 17 Mei sebagai momentum untuk mengingatkan pentingnya budaya membaca. Peringatan ini pertama kali diresmikan pada 2002 sebagai respons terhadap rendahnya minat baca dan tingkat literasi di Indonesia.

Pemilihan tanggal 17 Mei juga bukan tanpa alasan. Tanggal ini bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) pada 1980, sekaligus ulang tahun Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang lahir pada 1950. Kedua institusi ini menjadi simbol penting dalam perjalanan literasi nasional.

Pasang Iklanmu
iklan 468x60
Pasang Iklanmu

Sejarah dan Latar Belakang Harbuknas

Dilansir laman Kemendikbud Ristek, gagasan untuk mencanangkan Hari Buku Nasional awalnya datang dari Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan Nasional pada masa Kabinet Gotong Royong. Ia menaruh perhatian serius pada rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Hari Buku Nasional (Harbuknas) diperingati setiap 17 Mei sebagai momentum untuk mengingatkan pentingnya budaya membaca. Peringatan ini pertama kali diresmikan pada 2002 sebagai respons terhadap rendahnya minat baca dan tingkat literasi di Indonesia.

Pemilihan tanggal 17 Mei juga bukan tanpa alasan. Tanggal ini bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) pada 1980, sekaligus ulang tahun Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang lahir pada 1950. Kedua institusi ini menjadi simbol penting dalam perjalanan literasi nasional.

Dilansir laman Kemendikbud Ristek, gagasan untuk mencanangkan Hari Buku Nasional awalnya datang dari Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan Nasional pada masa Kabinet Gotong Royong. Ia menaruh perhatian serius pada rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Berangkat dari data UNESCO tahun 2002, tingkat literasi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas baru mencapai 87,9%. Angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (88,7%), Vietnam (90,3%), dan Thailand (92,6%). Di sisi lain, jumlah buku yang diterbitkan tiap tahun juga masih sedikit, hanya sekitar 18 ribu judul. Bandingkan dengan Jepang yang mencetak 40 ribu buku per tahun, atau Tiongkok yang mencapai 140 ribu judul.

Melihat kondisi tersebut, Abdul Malik Fadjar merasa perlu menghidupkan kembali semangat membaca di tengah masyarakat. Ia menyadari bahwa meskipun teknologi komunikasi terus berkembang, buku tetap menjadi jendela penting untuk memahami dunia. Dari situlah, Harbuknas lahir sebagai ajakan nasional untuk memperkuat budaya baca.

Cara Merayakan Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei 2025

Hari Buku Nasional bisa jadi momen yang tepat untuk mendekatkan diri kembali dengan buku. Berikut beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan untuk merayakannya:

*Membaca Bersama

Ajak keluarga, teman, atau komunitas untuk membaca buku bersama, baik di rumah, sekolah, taman, atau ruang publik.

*Donasi Buku

Sumbangkan buku-buku layak baca ke taman bacaan, sekolah, atau komunitas literasi yang membutuhkan.

*Diskusi dan Bedah Buku

Selenggarakan acara bincang buku atau diskusi ringan seputar bacaan yang sedang tren atau inspiratif.

*Bazar dan Pameran Buku

Kunjungi bazar buku atau pameran literasi yang digelar di daerahmu. Ini juga bisa jadi cara seru untuk menambah koleksi bacaan.

*Kunjungan ke Perpustakaan

Ajak anak-anak atau siswa sekolah untuk mengunjungi perpustakaan, mengenal buku, dan membangun kebiasaan membaca sejak dini.

Ramlah Rara pemuda yang lahir di sebuah desa terpencil di Kaki Gunung Lompobattang tepatnya di Sarroanging Desa Tanete Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan pada 11 Juli 1998,ketika berkomunikasi awak media Faktual.net sabtu (17/52025), ia tumbuh dilingkungan sederhana ditengah keterbatasan perekonomian tidak menyurutkan semangatnya dalam meraih mimpi dan menempuh pendidikan di mulai dari tahun 2004 di MIS Salekowa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, dilanjutkan di MTs Boro Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto, dan ditahun 2013 melanjutkan pendidikan di MAN Malakaji atau saat ini dikenal dengan nama sekolah MAN Gowa, tahun 2017.

Rara melanjutkan pendidikanya di UIN Alauddin Makassar dan selesai di tahun 2021 sebagai lulusan terbaik dan ditahun 2022 melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Prodi Studi Agama Agama Konsentrasi Sosiologi Agama. Berbagai prestasi telah ia dapatkan hingga membentuk Yayasan Pemuda Bergerak Berdampak Indonesia dengan menaungi kurang lebih 10 komunitas dan gerakan diantaranya Komunitas Pintu Literasi, Komunitas Literasi Tinggimoncong, Kedai Literasi (Perpustakaan Desa) yang terletak di Desa Tanete Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Ramlah Rara juga dinobatkan sebagai pemuda pelopor pendidikan di Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan sejak tahun 2022 dan pernah membawa Sulawesi Selatan di kanca nasional dan internasional pada bidang pendidikan. Pengalaman dan prestasi Ramlah Rara sejak kecil hingga hari ini membawa ia menjadi Duta Baca Sulawesi Selatan 2023 yang sejak kecil dekat dengan dunia literasi dan menjadi mahasiswa berprestasi di Kampusnya yang aktif mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah dari tingkat lokal hingga tingkat Internasional dengan fokus pada bidang pendidikan.

Hari ini Ramlah Rara Duta Baca Sulawesi Selatan 2023, Penulis buku Cita Cita Atau Cinta, Jeja Waktu “Izinkan Aku Kembali Memutar Waktu”, Literasi Demokrasi Duduk di Ruang Demokrasi, tokoh literasi dan sosial muda yang berasal dari Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan melaksanakan agenda dan Program Kerja, “Duta Baca Sulawesi Selatan Masuk Sekolah” di MAS YAPIB Tompobulu dan Madrasah Tsanawiyah Boro Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan ini dalam bentuk Sharing Sessions dengan tema, “Aku dan Mimpiku” dengan sasaran siswa siswi MTs dan MAS beserta guru dan para alumni. Setelah kelas sharing dilanjutkan dengan kelas menulis buku dengan tema yang sama yang nantinya hasil dari kelas ini akan dibukukan dan diterbitkan lalu di pasarkan oleh siswa-siswi MTS Boro dan MAS Yapib Tompobulu. Ini adalah upaya memperkenalkan dunia literasi kepada generasi muda dan mencintai buku bahwa tiada hal terpenting selain berkarya melalui tulisan.

Program kerja Duta Baca Sulawesi Selatan ini adalah program kerja yang rencananya dilaksanakan di 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan, dengan harapan mampu menyasar instansi pendidikan formal maupun informal dengan sistem kolaborasi dengan berbagai sektor. Sektor yang dimaksud disini adalah unsur pemerintahan seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten dan Kota, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, TP PKK Kabupaten Kota di 24 kabupaten kota Se Sulawesi Selatan. Selain itu sektor informal seperti kepada para komunitas literasi dan organisasi kepemudaan serta aktivis dan penggerak literasi yang diupayakan agar mampu bersama-sama menyelesaikan permasalahan literasi yang ada dimasyarakat.

Program kerja Duta Baca Sulawesi Selatan Masuk sekolah ini sasarannya adalah semua jenjang pendidikan mulai TK/PAUD hingga kampus-kampus, dengan harapan program ini dapat direspon dan disambut baik oleh berbagai sektor seperti yang disebut diatas, karena pada dasarnya program kerja pemerintah sama dengan komunitas.

Dalam hal ini Ramlah Rara Duta Baca Sulawesi Selatan 2023 memiliki mimpi yang besar menjadikan Sulawesi Selatan sebagai kabupaten literasi dan pekerjaan ini bukan pekerjaan yang mudah karena butuh pengorbanan dan perjuangan besar, namun Ramlah Rara selalu yakin dan percaya dengan kolaborasi berbagai sektor Sulawesi Selatan mampu menjadi provinsi yang literasi.

Duta Baca Sulawesi Selatan Ramlah Rara pun mengungkapkan bahwa pemberdayaan pemuda sangatlah penting dan menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa makna literasi itu luas dan bukan hanya tentang tulis menulis saja, tetapi makna literasi yang sesungguhnya nya adalah kehidupan kita, manusia hidup di dunia ini itu berarti mereka sedang berliterasi.

Harapan besar Duta Baca Sulawesi Selatan Ramlah Rara, program ini bisa direspon baik oleh pemerintah diberikan dukungan penuh serta akses kolaborasi dengan berbagai unsur pemerintahan dan sektor di semua kabupaten kota di Sulawesi Selatan dan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, kolaborasi adalah kunci utamanya.

Selain program kerja Duta Baca Sulawesi Selatan Masuk sekolah, program kerja yang saat ini dijalankan oleh Duta Baca Sulawesi Selatan Ramlah Rara sebagai tokoh literasi muda dan seorang penulis sekaligus aktivis muda sosial dan literasi adalah: membangun komunikasi dan silaturahmi dengan semua Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kota dan Kepada Ketua TP PKK Se Sulawesi Selatan, dan kembali mengupayakan pengaktifan Duta Baca Kabupaten Kota Se Sulawesi Selatan. Supaya ini diharapkan mampu mendongkrak minat baca masyarakat dengan niat masyarakat bisa mengenal lebih jauh tentang dunia literasi. Karena pada dasarnya Duta Baca memiliki tugas dan fungsi sebagai motivator, volunteer dan penggerak literasi di tengah-tengah masyarakat. Duta Baca adalah volunteer kemanusiaan di dunia literasi yang mampu menggerakkan banyak orang dengan kolaborasi kepada unsur unsur pemerintahan dan non pemerintah.

Besar harapan Ramlah Rara sebagai Duta Baca Sulawesi Selatan 2023, yang terus mengupayakan yang terbaik dengan dua program utama diatas yang sedang dijalankan Duta Baca Sulawesi Selatan Masuk Sekolah, Silaturahmi Kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dan Duta Baca Kabupaten Kota, Ketua TP PKK Kabupaten Kota 24 Kabupaten Kota Se Sulawesi Selatan ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan informasi tentang pentingnya literasi bagi masyarakat dan generasi muda hari ini. Karena ketika masyarakat semakin mencintai literasi dan buku yakin dan percaya akan ada banyak permasalahan-permasalahan dimasyarakat yang mampu terselesaikan.

Terakhir Rara mengungkapkan; ini bukan pekerjaan yang mudah, kolaborasi dan komunikasi adalah kunci paling utama. Selamat Merayakan Hari Buku 2025, 17 Mei 2025 semoga perayaan ini menjadi bahan refleksi dan evaluasi kepada seluruh penggerak dan pencinta literasi dimana pun berada, tutup Ramlah Rara.(*)

Tanggapi Berita Ini
Iklan USN Kolaka
Example 120x600