Faktual. Net, Kendari. Pohon endemik unggulan dapat dikembangkan di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan cara silvikultur. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Hilman Nugroho Dirjen PHPL Kementerian Kehutanan RI saat membawakan sambutannya pada acara Seminar Nasional Silvikultur VI dan Kongres Masyarakat Silvikultur V pada Rabu, 8/8/2018 bertempat di Zahra Hotel Kendari.
Hilman menjelaskan bahwa yang terpenting dalam silvikultur adalah pertumbuhan dan kualitas hutan harus dapat ditingkatkan demi tercapainya aspek ekonomi dan aspek ekologi.
Lebih rinci lagi dijelaskannya bahwa beberapa cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan produktivitas pertumbuhan hutan adalah pengembangbiakan biji, stek pucuk dan kultur jaringan.
Menurutnya dari ketiga cara tersebut, hasil stek pucuk dan kultur jaringan akan lebih menyerupai sifat induknya dibanding cara pengembangbiakan biji. “Cara stek pucuk dan kultur jaringan lebih serupa hasilnya dengan sifat asli pohon induknya dibanding cara pengembangbiakan biji” jelas Hilman.
Ditempat yang sama, Prof. Husna selaku ketua panitia kegiatan mengatakan bahwa seminar silvikutur VI ini adalah forum ilmiah tahunan yang diselenggarakan Masyarakat Silvikultur Indonesia (MASSI).
Ditambahkannya bahwa tujuan kegiatan ini sebagai wadah komunikasi ilmiah bagi MASSI untuk mengetahui perkembangan riset, hasil-hasil penelitian dan sejauh mana teknik-teknik silvikultur telah diaplikasikan dalam rangka pengelolaan dan pemulihan ekosistem hutan dan lahan di Indonesia.
Pantauan media, seminar nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Halu Oleo (UHO) ini, diikuti oleh 200 orang peserta yang berasal dari 25 universitas se- Indonesia.