
Faktual.Net, Kendari, Sultra — Forum Demokrasi Milenial (FDM) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Dialog Publik, yang bertempat di Kedai Ratu Alam, Kecamatan Kambu Kota Kendari, Kamis, (16/03/2023).
Dialog Perdana FDM Sultra dengan mengusung tema “Milenial Mengawal Demokrasi 2024″
FDM Sultra menghadirkan narasumber dari Bawaslu Sultra Munsir Salam dan Dewan pengarah FDM Sultra La Ode Azizul Kadir dan dialog ini dipandu lansung oleh Koordinator Wilayah FDM Sultra, Abd. Kolono.
Askal Tampo (AT) selaku ketua panitia menegaskan pentingnya mengisi kegiatan dengan hal-hal yang memiliki manfaat secara luas, seperti dialog demokrasi ini.
“Kita upayakan setiap kegiatan diisi dengan hal yang bermanfaat karena itu yang penting. Seperti dialog ini, dapat menjaga ritme pergerakan. Apalagi demokrasi sekarang merupakan isu penting yang harus kita kawal,” ungkap Askal Mahasiswa Universitas Halu Oleo.
Pada kesempata itu, Munsir Salam menjelaskan bahwa Jumlah pemilih yang dirilis oleh KPU Sultra bahwa pemilih berjumlah 1,9 juta pemilih di tahun 2024 jumlah pemilihan milenial sekitar 500 sampai 600 ribu pemilih yang memilih dari jumlah sekian.
“Pemilih milenial harus ikut mengambil peran dalam mengawal demokrasi dengan menolak politik uang, politisasi sarah dan hoax untuk menjaga nilai-nilai demokrasi di sultra,” ucapnya.
Ia juga berharap akan menjadi acuan dan wadah bagi para pemuda penerus bangsa ini untuk menggali pengetahuan dan wawasan sehingga terhindar dari budaya-budaya politik yang buruk dan isu-isu krusial lainnya.
“Milenial jangan terlibat di ranah yang dapat mendistorsi demokrasi kita karna akan berdampak sangat besar bagi alam demokrasi kita yang akan datang kedepan Mari kita menjaga demokrasi dengan menolak berbagai pelanggaran pemilu dan pemilihan tahun 2024,” ujarnya.
Sementera itu, Azizul Kadir menyampaikan Generasi muda merupakan partisipan penggerak awal demokrasi. Sikap pasif kaum muda akan menjadi suatu proses pelemahan demokrasi, karena kaum muda merupakan individu yang sangat kritis dalam menganalisis regulasi dan peka akan pemimpin yang tepat untuk kemajuan bangsa.
“Generasi milenial harus berani keluar dari zona nyaman untuk mengambil bagian untuk berperang dan berpartisipasi untuk mengawal demokrasi khusus di Sultra,” ucap Azizul Kadir.
FDM ini merupakan organisasi pemantau pemilu 2024, lingkup Nasional sebagai ruang kolektif ide dan gagasan generasi milenial Indonesia terhadap cita dan masa depan demokrasi di Indonesia, mewujudkan eksistensi generasi milenial sebagai generasi yang menentukan arah demokrasi di Indonesia.
Kebebasan dan kemerdekaan bagi generasi milenial untuk menyongsong suatu Negara Demokrasi yang lahir dari kreativitas dan keberanian, upaya untuk menghentikan kungkungan paradigma demokrasi yang kaku, feodal dan komunalistik.
Penulis: Kariadi