Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NasionalRagam

Lemah? Situs Bawaslu RI Di Retas Asisten Penjual Bubur Ayam

×

Lemah? Situs Bawaslu RI Di Retas Asisten Penjual Bubur Ayam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faktual. Net, Jakarta. Akhir-akhir ini banyak berita bahwa situs-situs resmi milik pemerintah diretas oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Yang terbaru adalah situs resmi milik Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI yakni http:/inforapat.bawaslu.go.id. Yang mencengangkan adalah peretas situs adalah ABG belasan tahun lulusan SD, yang sehari-harinya bekerja sebagai asisten penjual bubur ayam.

Mister Cakil alias DS adalah remaja putus sekolah yang sehari-harinya membantu pamannya berjualan bubur ayam di Kramat Djati, Jakarta Timur.

Example 300x600

Kejadian tersebut menunjukkan lemahnya pengamanan dunia maya bagi web milik pengawas pemilu tersebut. Hasil pemeriksaan dari aparat berwajib, sang hacker yang berinisial DS alias mister cakil mengaku bahwa motifnya  meretas situs tersebut hanya iseng menguji sejauh mana sistem keamanan situs tersebut.

Diakhir bulan Juni paska pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 juga tersebar berita bahwa situs KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI diretas. Pertanyaan kritis dari masyarakat adalah mengapa lembaga-lembaga negara sekelas KPU RI dan Bawaslu RI dengan penggunaan uang negara yang sangat banyak tidak bisa menjaga keamanan dari situsnya?

Banyak ahli-ahli IT di Indonesia, berdayakan orang-orang hebat tersebut, pekerjakan orang-orang hebat tersebut untuk menjadi security system bagi situs-situs mereka. Toh penggajiannya dari uang negara. Sangat aneh dan memalukan memang, situs lembaga negara diretas oleh ABG yang hanya lulusan SD, sekali lagi ABG lulusan SD bukan lulusan universitas hebat di Amerika atau universitas ternama di Eropa.

Apapun pembenarannya, tetap faktanya adalah situs tersebut dapat diretas karena lemahnya pengamanan dunia maya yang dimiliki oleh Bawaslu RI. Kalau pengamanannya kuat, sehebat apapun sang hacker pasti akan sulit menghacking situs milik lembaga pemerintah tersebut.

Pimpinan Bawaslu RI harus mengambil pelajaran dari hal tersebut, rekrut tim IT yang profesional, yang mampu menjaga keamanan situs-situs Bawaslu RI didunia maya. Menjaga dunia maya berbeda dengan menjaga dunia nyata. Yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan dunia maya bukan kemampuan otot atau kemampuan retorika tetapi kemampuan seorang ahli IT, ahli bahasa pemrograman dan ahli aplikasi.

 

Tanggapi Berita Ini
Example 300250
Example 120x600

Comment