Faktual.net – Jakarta Utara, DKI Jakarta – Pada hari Selasa, 29 April 2025 bertempat di Living Museum Roemah Toegoe dilaksanakan penutupan pelatihan batik angkatan I yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Budaya Michiels mulai 15 – 28 April 2025.
Pelatihan dan pendirian Studio “Michiels Batik Toegoe” keseluruhannya merupakan inisiatif Yayasan dan dilakukan secara mandiri oleh Yayasan.
Penutupan pelatihan ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada 7 orang peserta oleh Wakilota Kota Administrasi Jakarta Utara, Dr Ali Maulana Hakim, S.IP, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga meresmikan pendirian studio “Michiels Batik Toegoe”.
Walikota memberikan selamat kepada seluruh peserta pelatihan yang telah lulus, *Saya mengajak setiap yang hadir untuk terus menjaga, mengembangkan, dan melestarikan budaya, sambil terus berinovasi untuk masa depan Jakarta yang lebih gemilang,” ujarnya.
Diterangkan Ali, batik adalah warisan budaya yang penuh makna dan nilai sejarah. Kampung Tugu sebagai salah satu kawasan bersejarah di Jakarta, memiliki potensi besar untuk melahirkan batik khas tugu yang sarat identitas dan nilai lokal.
Kehadiran Studio Michiels Batik Toegoe hari ini adalah langkah strategis untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya, sekaligus memperkuat posisi Kampung Tugu sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.
Pesan dari Bapak Walikota untuk melakukan pendaftaran patent atas motif-motif batik yang akan dilahirkan oleh Michiels Batik Toegoe.
Sementara Ketua Yayasan Rumah Budaya Tugu, Lisa Michiels mengatakan, “Kampung Tugu sudah memiliki empat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang terdiri dari Musik Keroncong, Tradisi Rabo-Rabo, Pesta Mandi-Mandi dan pelestarian untuk Bahasa Kreol yang dapat menjadi inspirasi untuk menjadi motif batik khas dari Kampung Tugu.
Pendirian studio “Michiels Batik Toegoe” diharapkan dapat menjangkau promosi keunikan sejarah dan budaya Kampung Tugu lewat wastra nusantara yang telah menjadi world intangible heritage UNESCO.
Lisa menambahkan, “Langkah kecil yang kami lakukan semoga dapat menginspirasi masyarakat asli Kampung Tugu secara khusus untuk secara nyata menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya di Kampung Tugu,” tambah Lisa.
Acara dimeriahkan penampilan manis dari kelompok Krontjong Toegoe dan turut dihadiri oleh Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Prasaja Widiatmaka dan para pejabat tingkat kota adminitrasi Jakarta Utara serta sahabat-sahabat Living Museum Roemah Toegoe.
Sebelum beranjak meninggalkan Roemah Toegoe, Bapak Walikota membeli lukisan batik “krontjong Toegoe” karya Michiels Batik Toegoe, “Saya mau pajang di kantor saya,” imbuh Pak Walikota.
Reporter: Tomi Simanjuntak