Faktual.Net, Makassar, Sulsel– Teka-teki overloadnya Karyawan PDAM Makassar mulai terkuak. Salah satu penyebabnya adalah karena maraknya oknum calo yang bermain.
Diduga oknum calo tersebut memanfaatkan kedekatannya dengan pejabat serta dukungan dari orang dalam (PDAM) untuk meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Seorang berinisial SL mengaku ditawari oleh oknum calo untuk menjadi karyawan di PDAM asalkan sanggup memenuhi syarat dengan membayar puluhan juta rupiah
“Saya ditawari, dan dimintai bayaran Rp.65 juta kalau mau jadi karyawan di PDAM,” ujar SL, Munggu 7 November 2021.
Menurut pengakuan SL awalnya ia mendapat informasi dari temannya AN (Perempuan) yang sudah berhasil lolos menjadi karyawan dengan membayar sejumlah uang kepada oknum calo bernama AG.
SL mengatakan, oknum calo berinisial AG itu bekerja mencari target tidak sendirian, dia ditemani oleh kawannya SW.
“Iya ada teman sudah masuk jadi karyawan di PDAM, katanya si AG yang masukkan. Jadi saya coba komunikasi dengan AG, saya kaget karena dia bersama temannya SW meminta uang Rp65 juta,” ungkapnya.
Selain AG dan SW, informasi yang didapatkan dari penelusuran, juga ada oknum calo berinisial ID, ia pun telah berhasil memasukkan karyawan sebanyak 4 orang.
“Kayaknya kurang lebih 4 orang di masukkan, di luar dari orang terdekatnya. Cuma dua yang saya tau yaitu, LR dan AS. Saya juga tidak tau berapa na bayar,” ungkap Salah satu sumber yang minta dirahasiakan identitasnya,” katanya.
Bahkan, dari sumber informasi, sejumlah Staf senior dan personalia di PDAM Makassar juga diduga ikut bermain dan menjadi calo karyawan.
Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sulsel, Andi Irwan Paturusi yang getol menyoroti kinerja PDAM angkat bicara. Ia mengaku teka teki kelebihan kapasitas karyawan PDAM sudah menemui titik terang.
Saat dihubungi, Irwan mengaku banyaknya calo yang bergentayangan di perusahaan milik Pemkot Makassar karena diduga adanya akses masuk kesitu.
“Kenapa banyak calo di PDAM, yah karena ada akses yang memudahkan untuk itu. Coba tidak ada aksesnya mana bisa jadi calo,” tutur Irwan, saat dikonfirmasi melalui telepon.
Irwan menduga, banyaknya karyawan baru di PDAM hingga melebihi kapasitas karena terlalu mudah untuk masuk, salah satunya melalui calo.
“Padahal semua kebijakan di PDAM itu satu pintu, harus sepengetahuan dan seizin Direksi, dan saya yakin Direksi apalagi pak Dirut pasti tau ini,” terangnya.
Olehnya, Irwan mengapresiasi langkah Wali Kota Makassar yang memerintahkan jajarannya untuk menghentikan penerimaan pegawai serta membatalkan status karyawan yang baru saja diterima.
“LIRA Sulsel sangat apresiasi perintah Pak Wali Kota, memang penerimaan harus segera dihentikan dan batalkan status karyawan yang baru saja masuk,” pungkasnya.
Sumber: Tim Media