Faktual.Net, Kendari. Tawuran antar pelajar SMA dan SMK di Kota Kendari beberapa pekan lalu menjadi preseden buruk badi dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra). Banyak pihak yang menyayangkan aksi brutal, aksi anarkis antar insan-insan pendidikan yang menjadi ciri kehidupan cowboy abad pertengahan tersebut ternyata masih terjadi di era millenial saat ini. Ini akibat pelajar kurang aktivitas kurikuler.
Sudarmanto Saeka, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sultra dari fraksi Nasdem sangat menyayangkan hal tersebut. Betapa tidak kebrutalan tersebut dipertontonkan oleh generasi muda Kota Kendari, pelanjut dan pewaris kepemimpinan bangsa.
Saat Faktual.Net menemuinya disalah satu kampus di Kota Kendari pada Senin, 13/9/2018, Oom Bob sapaan akrab Sudarmanto Saeka mengatakan bahwa harusnya anak-anak SMA dan SMK itu tersibukkan dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler disekolahnya, bukan malah berkelahi dijalanan.
Dibandingkannya bahwa anak-anak jalanan saja hari ini, sudah tidak ada lagi yang berkelahi dijalanan yang ada malah mereka sibuk mencari rezeki dijalanan, ini sebaliknya, pelajar yang seharusnya sibuk dengan segala aktivitas sekolah, malah tawuran.
Melalui media ini, Oom Bob berpesan kepada pemerintah provinsi Sultra dalam hal ini dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&) provinsi Sultra agar melakukan kroscek lapangan terhadap sekolah-sekolah yang bertikai untuk mencari tahu masalah mendasar penyebab pertikaian antara beberapa SMA dan SMK di Kota Kendari beberapa waktu lalu.
Disadarinya bahwa tanggungjawab menjaga, mengawasi dan membaguskan dunia pendidikan di Sultra adalah tanggungjawab semua pihak yakni pemerintah (eksekutif), DPRD (legislatif), penegak hukum (yudikatif) dan masyarakat termasuk jurnalis didalamnya, tetapi teknis pelaksanaannya tetap ada dipihak eksekutif (baca : dinas P&K) sebab pengelola program ada didinas.
Sebagai aktivis pendidikan Sultra yang saat ini berkiprah di DPRD, Oom Bob menyarankan agar sahabat-sahabatnya yang saat ini diberikan amanah mengelola dinas pendidikan provinsi Sultra agar melakukan pendataan kesemua sekolah SMA dan SMK di Sultra, terkait sarana dan prasarana apa saja yang masih kurang disekolah-sekolah tersebut agar secara bertahap dilengkapi sehingga pelajar-pelajar Sultra tersibukkan berkegiatan dimasing-masing sekolahnya dengan kegiatan yang positif tentunya.
Kepada sahabat-sahabatnya yang saat ini diberi amanah menjabat kepala sekolah agar mengawasi siswanya secara konprehensif dengan cara memantau minat dan bakat siswa kemudian salurkan minat dan bakat tersebut. Apabila sarana dan prasarana disekolah belum menunjang, usulkan kedinas untuk menunjangnya, DPRD tentu akan mendukung.
Ditutupnya pembicaraan dengan mengatakan bahwa yang terpenting juga dari semua itu adalah bekali anak-anak kita dengan Iman dan Taqwa, karena ilmu dan teknologi tidak akan cukup apabila keimanan dan ketaqwaan tidak bersemayan dalam diri anak-anak kita.