faktual.net, Kendari, Sultra. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sultra (Dispeindag Sultra) dalam rangka memacu semangat eksport bagi pelaku usaha Bumi Anoa adalah dengan menghadirkan pengusaha-pengusaha nasional di forum bisnis Sultra dalam agenda Business Matching.
Bertempat di Hotel Claro Kendari pada Selasa, 9 Agustus 2022, Disperindag Sultra mengadakan Business Matching dengan pengusaha-pengusaha Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dikomandoi langsung oleh Kadisperindag Sulsel Dr. H. Ashari Fakshirie Radjamilo, M.Si.
Mewakili Pemprov Sulsel, Kadisperindag Sulsel mengatakan bahwa kedatangannya di Sultra beserta tim dalam rangka berkolaborasi menjalin kerjasama antara pengusaha asal Sulsel dan pengusaha asal Sultra agar bisa sama-sama untung.
“Untuk saat ini, Sulsel mewakili Kawasan Timur Indonesia paling lengkap infrastrukturnya, mulai dari Pelabuhan, Bandara bahkan Rel Kereta Api yang tidak lama lagi diresmikan, tentu ini akan sangat mendukung kolaborasi usaha yang nantinya kita jalani bersama”, ucapnya.

Dr. H. Ashari Fakshirie Radjamilo, M.Si. juga mengatakan agar setiap Sumber Daya Alam yang berasal dari Sultra kemudian di eksport keluar negeri, maka pendokumentasiannya harus dilakukan di Sultra sehingga pajak yang didapatkan akan masuk ke Sultra.
“Kami yakin kalau kolaborasi ini berjalan dengan baik, maka Kawasan Timur Indonesia akan jauh lebih maju lagi”, yakinnya, dengan menambahkan bahwa saat ini Sulsel memiliki Sumber Daya Alam yang lumayan melimpah. Sebanyak 161 Komoditas telah masuk pasar eksport, mulai pertanian, perikanan, industri dan tambang.
Saat ini tujuan eksport Sulsel telah memasuki beberapa negara diantaranya; Jepang, China, India, Amerika, Malaysia, Vietnam, Republik Korea dan Bangladesh.
Ditempat yang sama Sekretaris DIsperindag Sultra Sapoan, SE.,M.Si mewakili Kadis yang masih ada tugas di Jakarta mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulsel yang telah mensupport kegiatan temu bisnis ini terselenggara.
Membacakan sambutan Kadis Perindag Sultra. Hj. Sitti Saleha, tujuan kegiatan ini adalah untuk mempertemukan pengusaha antar kedua provinsi. Disamping keran eksport akan lebih terbuka, perdagangan antar provinsi juga bisa terwujud.

Sapoan menyebutkan bahwa Sultra memiliki Komoditi unggulan semisal Kakao, Cengkeh, Kelapa, Ikan Tuna, Udang Vaname, Kepiting dan Gurita.
“Besar harapan kami agar pendokumentasian ekport yang komoditinya berasal dari Sultra dilakukan di Sultra”, ucap Sapoan membacakan Sambutan Hj. Sitti Saleha.
Kegiatan Eksport sangat berpengaruh bagi perkembangan ekonomi daerah dan ekonomi nasional, walaupun Sapoan sadar bahwa ini bukan perkara mudah, sebab ekport harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan tingkat perekonomian negara tujuan eksport.
“Kami berharap agar Pemprov Sultra dan Pemprov Sulsel bisa sama-sama saling mendukung, sehingga bisa terjadi eksport langsung dari Sultra kenegara tujuan melalui Sulsel dengan pendokumentasian dilakukan di Sultra”, Pungkas Sapoan.

Abu Ken yang turut hadir pada kegiatan tersebut, kepada faktual.net mengatakan jika kegiatan tersebut sangat positif dilakukan oleh Disperindag Sultra sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal. “Forum ini sangat luar biasa, diajang ini bisa bertemu antara pengusaha asal Sulsel dan pengusaha asal Sultra, banya sharing ilmu, informasi, pengalaman serta jaringan yang didapatkan oleh pengusaha Sultra dengan berkolaborasi dengan pengsaha Sulsel.
Abu Ken juga menambahkan bahwa Sulsel dan Sultra adalah saudara serumpun yang tidak bisa terpisahkan. Sebab Sultra sebelum mekar menjadi provinsi sendiri, di tahun 60-an adalah bagian dari provinsi Sulsel. “Kedepan kami punya cita-cita agar produk-produk Hasil Hutan Bukan Kayu semisal madu bisa masuk pangsa eksport layaknya produk-produk unggulan lainnya.
Pantauan faktual,net, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Gabungan Perusahaan Eksport Sulsel.
Reporter : Aco RI