Faktual.net, Merauke – Dalam upaya meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa, Universitas Musamus Merauke menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan tata kelola desa di Kampung Kweel, yang berlangsung dari bulan Agustus hingga November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemahiran pejabat desa dalam memanfaatkan teknologi dan memperbaiki sistem administrasi desa yang lebih modern dan efisien.
Pelatihan yang diadakan selama enam bulan ini melibatkan tim pengabdian Universitas Musamus Merauke yang dipimpin oleh Ketua Tim, Nur Jalal, dan anggota tim lainnya yaitu Anis Munfarikhatin, Syahrabudin Husein Enala, Umiyati Haris, serta Frederikus Antonius Mana. Para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah aparatur kampung, mulai dari kepala desa hingga perangkat desa yang memiliki peran penting dalam pengelolaan administrasi desa.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pejabat desa dalam mengelola administrasi dengan menggunakan teknologi informasi yang lebih canggih. Menurut Nur Jalal, Ketua Tim Pengabdian, salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh desa-desa di Papua adalah rendahnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi yang berdampak pada lambatnya pelayanan publik.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan para pejabat desa agar bisa lebih efisien dalam mengelola data dan melayani masyarakat menggunakan teknologi,” jelasnya.
Selama pelatihan, para peserta diberikan materi mengenai pengelolaan data dan administrasi desa dengan perangkat lunak moderen, serta cara berkomunikasi secara digital. Selain itu, mereka juga mendapatkan workshop langsung untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Selama kegiatan ini, para peserta diajarkan untuk menggunakan aplikasi yang dapat membantu mereka dalam mengelola anggaran desa, membuat laporan keuangan yang lebih transparan, dan menyediakan layanan publik yang lebih cepat.
Tak hanya itu, para peserta juga dibekali dengan pengetahuan mengenai bagaimana teknologi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Sebelumnya, banyak warga desa yang merasa kurang mendapatkan informasi terkait proses pembangunan di desa mereka. Dengan adanya sistem administrasi yang lebih terbuka dan berbasis teknologi, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembangunan.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan perkembangan yang signifikan, sebanyak 80% peserta melaporkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi. Para peserta kini lebih percaya diri dalam mengelola data administrasi desa dan menggunakan perangkat lunak yang sebelumnya asing bagi mereka.
Peningkatan ini juga berdampak langsung pada pengelolaan anggaran dan transparansi yang lebih baik dalam pemerintahan desa.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para pejabat desa, Kepala Desa Kweel sangat mengapresiasi para Dosen Universitas Musamus Merauke.
“Pelatihan ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kinerja pemerintahan desa. Dengan adanya pengetahuan teknologi yang baru, kami dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat dan lebih transparan.”ucapnya.
Nur Jalal berharap, pelatihan ini bisa menjadi model yang bisa diterapkan di desa-desa lain.
“Kami berharap Kampung Kweel bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mengelola administrasi desa yang lebih modern dan efisien dengan bantuan teknologi. Ini adalah langkah awal menuju tata kelola desa yang lebih baik di Papua,” tuturnya.
Dengan suksesnya program pelatihan dan pendampingan ini, diharapkan tata kelola pemerintahan desa di Kampung Kweel dapat semakin responsif, akuntabel, dan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Universitas Musamus Merauke berencana untuk melanjutkan kegiatan serupa di desa-desa lainnya guna mendorong modernisasi administrasi desa di Papua Selatan. (Red)