Nyoman Suriadarma, S.Pd., M.Pd., M.Pd.B. Plt Dirjen Bimas Budha Kemenag RI: Di Seluruh Dunia yang Toleransi, Kebersamaan dan Kepedulian Baik Ya Indonesia!

Faktual.net, Jakarta Selatan, DKI Jakarta – Bertempat di Vihara Wihara  Amurva Bumi (Hok Tek Tjeng)  Plt. Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama (Kemenag) RI menegaskan, “Di  seluruh dunia negara yang toleransi, kebersamaan dan kepeduliannya baik,  ya Indonesia!” ujarnya.

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka secara resmi gelar Bakti Sosial pada, Minggu (28/8/2022) beberapa waktu yang lalu.

Dalam kesempatan tersebut ketika ditemui awak media Nyoman Suriadarma, S.Pd., M.Pd, M.Pd.B menympaikan, “Dalam rangka itu pula saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan  Wihara Amurva  Bumi yang  melakukan bakti sosial pembagian sembako, pengobatan massal, yang lebih keren saya lihat ada cukur rambut, untung saya sudah cukur,” ujar Nyoman.

Dengan senda guraunya bahkan ia berseloroh, “Sayang saya sudah cukur,” sambil tersenyum.

Aktivitas yang dilakukan oleh Wihara Amurva Bumi ini adalah sesuatu yang perlu dipertahankan, dipelihara dan terus-menerus dilaksanakan secara konsisten. Mengapa demikian? Karena dengan cara-cara inilah  kita dapat bersama-sama untuk melakukan kepedulian terhadap masyarakat yang mungkin saja di saat-saat tertentu tidak punya.

“Umat Budha hari ini berbagi jadi berkah apalagi tahun ini kita memperingati 17 Agustus, kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia. Semoga Indonesia tetap jaya. Bahkan tadi kita lihat tokoh-tokoh agama membacakan doa terbaik di sini untuk keselamatan kita semua bangsa Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  PEWARNA Indonesia PD DKI Jakarta Didukung Pengurus Pusat Buka Safari Berbagi Kasih di 5 Wilayah DKI

Terkait toleransi umat beragama Nyoman juga menyampaikan, “Di Indonesia itu orang kena bencana, orang spontan, pada masa awal pandemi covid orang spontan, itu luar biasa kearifan lokal bangsa kita. Memang karena bangsa kita sejak dahulu memiliki budaya dengan kearifan lokal tadi untuk peduli, gotong royong dan sebagainya. Semoga kedamaian, kerukunan terjaga antar semua kelompok,” tandasnya.

Memasuki tahun politik 2024 dari pihak Pemerintah yang mewakili umat Budha yang melayani umat Budha seluruh Indonesia mengajak tokoh-tokoh umat Budha.  Satu:  Ketika itu adalah hajatan nasional yang namanya pemilu, kita semua sebagai warga negara harus menggunakan hak kita. Kedua, kita harus  mengikuti cara-cara politik yang santun, yang baik dan juga harus peduli, yang dilakukan dengan cara  selalu menjaga sikap, perilaku, berinteraksi, bersama semua komponen. Dan jangan ada gesekan, lebih baik kita jaga kebersamaan itu.

Menanggapi kasus Roy Suryo, Nyoman mengungkapkan bahwa karena kasus itu secara hukum sudah berjalan sudah ditangani pihak berwajib yang dilaporkan komponen umat Budha dan termasuk Dirjen Budha,  kita semua ini, apalagi tokoh, apalagi publik figur harus menjaga lisan, harus menjaga kata-kata yang di dalam media baik di WhatsApp baik di media sosial lainnya harus menjaga hak-hal yang kemungkinan menyinggung agama lain, karena yang paling sensitif itu di negara kita ini. Boleh makan saya disinggung saya tidak akan sensitif seperti agama tetapi simbol agama sudah tersentuh itu akan ramai.

Baca Juga :  Jumat Agung Arti Pengorbanan dan Kesetiaan

Nyoman mengharapkan agar kita semua wise, bijak dalam bermedia sosial agar jangan terjadi kegaduhan.

Publik figur harus menujukkan kebijaksanaan di tengah kehidupan masyarakat. Kalau semua publik figur tokoh hidupnya damai tidak saling bergesekan, tidak memberikan opini yang tidak tepat kan bagus.

Terkait masa tahanan Roy Suryo diperpanjang, Nyoman berharap, “Saya berharap proses hukum yang berjalan sesuai dengan mekanisme hukum karena yang tahu aparat penegak hukum, kami sebagai masyarakat, kalau memang sudah berproses dan ada tindak lanjut yang penting sudah ada ahli yang nanti memberikan masukan terhadap kasus tersebut.

Reporter: Johan Sopaheluwakan

 

Tanggapi Berita Ini