Faktual. Net, Buton Tengah. Mahasiswa peserta KKN-P Unidayan Angkatan XXXVII Tahun 2018 Posko Desa Waliko ingin memberdayakan masyarakat setempat melalui pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya berupa usaha sampingan pembuatan kripik kulit pisang. Hal ini disampaikan oleh koordinator Desa (Kordes) Waliko LM Fathul Wahab saat mengadakan kerja bakti bersama Kepala Desa dan warga di masjid Desa Waliko, Jumat (21/9/2018).
Fathul Wahab juga mengungkapkan, target dalam kegiatan kerja bakti tersebut untuk memotivasi seluruh masyarakat agar mereka selalu menjaga kebersihan tempat ibadah, sehingga masjid punya daya tarik bagi yang ingin menjalankan ibadah.
“Program fisiknya kami adakan gotong royong bersama masyarakat, pembuatan tong sampah setiap Dusun, selain itu pengolahan hasil pertanian seperti pembuatan kripik kulit pisang, kalau program nonfisiknya berupa TPA, lomba hafalan surat-surat pendek, lomba azan, pengadaan kursus komputer dan kursus bahasa Inggris bagi anak-anak usia sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, sampai SMA,” ungkap Fathul Wahab.
“Harapan kami, semoga masyarakat selalu menerima kami dengan baik, kemudian membantu kami dalam mengelola potensi yang ada di Desa ini sesuai dengan kemampuan dan program yang kami susun,” sambungnya.
Kepala Desa Waliko, La Ado saat dikonfirmasi memaparkan, ia selaku Pemerintah Desa Waliko dan mewakili seluruh masyarakat merasa berterima kasih sekali, karena kehadiran mahasiswa KKN-P turut membantu meringankan pekerjaan.
“Harapan saya, dengan hadirnya mahasiswa KKN-P ini maka pembinaan rasa kebersamaan dan gotong royong dalam suatu pekerjaan, kemudian pembinaan masalah sosialisasi kemasyarakatan, dengan ide-ide dari mahasiswa ini maka masyarakat kami bisa semakin paham,” harapnya.
Kades Waliko juga sangat mendukung program kerja yang diajukan oleh mahasiswa KKN-P Unidayan. “Bahkan kami akan singkronkan dengan program Desa kami tentang pengembangan tanaman sayuran dengan cara hidroponik,” kata dia.
“Kami mengharapkan juga ide-ide dari mereka dan selanjutnya tinggal dikembangkan oleh masyarakat,” sambungnya.
Dijelaskannya, ia akan berusaha untuk selalu memenuhi fasilitas yang akan dibutuhkan oleh mahasiswa guna menunjang kelancaran program kerja KKN-P, namun ia juga mengakui yang menjadi kendala utama di Desanya saat ini adalah air bersih.
“Selama pengerjaan proyek jalan saat ini banyak pipa yg bocor, tapi kami sudah koordinasikan dengan pihak PDAM dan mereka juga selalu berusaha untuk menjawab keluhan kami,” pungkasnya. (**)
