Faktual.Net, Kendari, Sultra. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 97-98 menyebabkan hampir seluruh sektor ekonomi lumpuh, kecuali sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tampil menjadi pahlawan ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara Drs. H. Saemu Alwi, SE, MSi saat membuka kegiatan Pelatihan Peningkan Produktivitas 5 – S dan Score, yang bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa 3/9/2019.
“UMKM adalah pahlawan ekonomi yang menyelamatkan angka pengangguran di tanah air, dan menjadi pahlawan pembangunan di saat krisis ekonomi pada waktu lalu,” ungkap Saemu Alwi.

“Pekerja sektor informal seperti UMKM memiliki peran yang sangat besar terhadap kontribusi pembangunan untuk membuka lapangan kerja”, tambah Saemu Alwi. Namun sayangnya para pelaku UMKM pada masa lalu jarang tersentuh perhatian, oleh sebab itu Saemu Alwi sangat mengapresiasi BPP Kendari dengan serangkaian kegiatan pelatihan seperti ini. “Kendala internal UMKM adalah kurangnya percaya diri dan ketakutan untuk memulai usaha, padahal mereka punya potensi, sisa bagaimana menumbuhkan motivasi dari dalam dirinya,” ungkap mantan pengajar di Universitas Haluoleo ini.

Kegiatan Pelatihan Peningkatan Produktivitas oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari ini menggandeng organisasi Perkumpulan Perempuan Perduli Lingkungan (P3L) Sulawesi Tenggara. Dalam awal sambutan Ketua P3L Sultra Wa Ode Deli Yusniati mengucapkan terimkasih kepada BPP Kendari yang telah mempercayakan kerjasama penyelenggaraan kegiataan kali ini, “kami haturkan terimakasih kepada BPP Kendari atas kepercayaan kerjasama kegiatan ini, semoga kedepan tetap dapat menjadi mitra, serta kepada peserta semoga dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan produktifitas baik untuk diri sendiri maupun di tempat kerja,” ucap Deli.
“Kalau dulu UMKM menjadi penopang ekonomi bangsa saat krisis, maka di era 4.0 UMKM mendapat tantangan dunia tampa batas diera otomatisasi karena pesaing usaha bukan hanya yang terlihat namun berasal dari dalam hingga luar negeri”, tambah Wa Ode Deli Yusniati.
Pelatihan Peningkatan Produktifitas ini diikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari UMKM di Kota Kendari. Usai acara pembukaan, peserta dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas Pelatihan Peningkatan Produktifitas Score dan kelas Pelatihan Peningkatan 5 S, dimana masing-masing kelas diikuti 25 peserta, berlangsung selama lima hari sejak tanggal 3 sampai dengan 7 September 2019.
Reporter : Asrun Awey Ali