Faktual.Net, Malut,Tidore. Menanggapi tudingan miring dari lawan politik yang menyebut Muhammad Sinen adalah sosok pemimpin yang bodoh.
Tim Kampanye Daerah Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman alias MASI AMAN, kemudian angkat bicara dan membongkar prestasi Muhammad Sinen dihadapan warga.
Muhammad Julham, Sekertaris tim Kampanye, menyebut bahwa dimasa pemerintahan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tidore Kepulauan telah mencapai angka 72 Persen.
Itu artinya, Muhammad Sinen adalah sosok yang cerdas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan IPM di Kota Tidore Kepulauan dengan capaian yang begitu tinggi bahkan melebihi capaian IPM di Provinsi Maluku Utara, maupun kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Maluku Utara.
Selain IPM yang tinggi, dimasa Pemerintahan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen juga berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) selama 8 Tahun memimpin Kota Tidore.
“Mereka bilang Muhammad Sinen bodoh dan tidak berbuat apa-apa, namun dari data-data statistik menunjukan bahwa di kepemimpinan Muhammad Sinen telah menorehkan banyak prestasi,” ungkap Julham dalam acara Kampanye Terbatas pasangan MASI AMAN, di Desa Bukit Durian, Kecamatan Oba Utara, Minggu, (13/10/24).
Senada disampaikan Abubakar Nurdin, Ketua Partai Perindo Kota Tidore, dia bilang, ketika lawan politik mengatakan Muhammad Sinen bodoh bahkan bahlul, sementara mereka sendiri tidak punya kapasitas seperti Muhammad Sinen.
Pasalnya, Muhammad Sinen adalah Ketua DPD PDIP Maluku Utara, posisi tersebut merupakan jabatan tertinggi bagi seorang politisi di Provinsi Maluku Utara.
Selain itu, Muhammad Sinen yang dianggap bodoh oleh lawan politik itu, juga dipilih oleh rakyat untuk menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Tidore 3 Periode, dan Wakil Walikota Tidore 2 Periode. Itu artinya, kecerdasan Muhammad Sinen sudah teruji.
“Lantas mereka itu siapa, kalau kita mau bandingkan antara mereka dengan Muhammad Sinen tentu perbandingannya sangat jauh,” pungkas Abubakar dalam orasi politiknya.
Abubakar mengaku, pernyataan-pernyataan lawan politik yang menyerang Muhammad Sinen, sesungguhnya tidak menunjukan sikap yang ber adab, sementara di Kota Tidore Kepulauan sangat menjunjung tinggi keadaban itu sendiri.
“Tidore ini tidak boleh dipimpin oleh orang-orang yang tidak punya adab,” tukasnya.
Ia menambahkan, statemen lawan politik yang sering menyebut bahwa Kota Tidore tidak ada perubahan, sesungguhnya mata mereka masih dalam keadaan tertutup.
Hal yang sama, juga disampaikan Ardiansyah Fauji, dia mengatakan, bahwa lawan politik kerap menjual issue politik dengan menyebut bahwa Muhammad Sinen sering menjual kesusahannya untuk meraup suara rakyat.
Padahal apa yang diceritakan oleh Muhammad Sinen tentang kehidupannya yang berawal dari susah, sesungguhnya itu adalah motivasi bagi semua generasi bahwa pemimpin itu tidak lahir secara tiba-tiba, melainkan harus melalui proses yang panjang.
“Apa yang diceritakan oleh Muhammad Sinen sesungguhnya menjadi penyemangat bagi kita semua bahwa orang miskin juga bisa menjadi pemimpin,” jelasnya.
Ardian menambahkan, tekad dan semangat Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman untuk memimpin Kota Tidore kedepan itu penuh dengan harapan akan perubahan, bukan dipenuhi dengan ketakutan.
“Kami tidak pernah membawa alat negara untuk menakut-nakuti warga, karena kami sadar bahwa Kota Tidore ini tidak boleh dijadikan sebagai Kota yang penuh dengan ketakutan,” cetusnya.
Ardian bilang, pernyataan lawan politik yang menyebut Muhammad Sinen bodoh, namun dengan kebodohan Muhammad Sinen, mampu memberikan pelayanan yang baik dari sektor kesehatan dan pendidikan. Bahkan untuk saat ini, Kota Tidore telah meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC)
Itu menandakan bahwa Pemerintah Kota Tidore, telah menjamin kesehatan masyarakat, sehingga bagi warga yang sakit sudah bisa dijamin oleh BPJS.
“Yang mereka bilang bodoh ini, sesungguhnya dia (Muhammad Sinen) telah berpikir tentang bagaimana menyembuhkan orang-orang sakit dengan pelayanan yang terjamin, agar mereka bisa kembali untuk berkumpul dengan keluarga dalam keadaan yang sehat,” tandasnya.
