Daerah  

Warga Bima Digegerkan Pembangunan Patung Bercorak Budha di Pantai Wane

Faktual.net, Bima- Variasi pembangunan di tempat pariwisata, selain sebagai ikon guna menarik lonjakan para wisatawan juga untuk meraup Pendapatan Aggaran Daerah (PAD)

Rupanya hal itu tidak berlaku di Pantai Wane yang terletak di Desa Tolotangga,  Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Sebab belakangan ini, masyarakat Bima justru mengutuk keras keberadaan sejumlah pembangunan patung Budha, hingga melontarkan cuitan cacian terhadap pemangku kebijakan di Kabupaten Bima.

Bahkan tidak jarang warganet meminta klarifikasi istri mendiang Feri Julkarnain, Bupati Bima, H. Indah Dhamayanti Putri, terkait pembagunan patung di bumi ‘Taho Mpara Ndai Sura Dou Labo Dana’ itu.

Berdasarkan jejak digital warganet yang diposting di grup IDP- DAHLAN 2 Periode, tampak 2 patung bercorak Budha Candi Borobudur dengan posisi duduk dan 2 patung gajah berhadapan dengan arah masuk pantai Wane

Baca Juga :  2024, Pemprov Sultra Bakal Pengadaan 7.615 ASN

Akun Facebook milik, Buser Bayangkara NTB mengaku digegerkan dengan keberadaan pembangunan patung Budha dan Gajah itu, karna  menurut dia keberdaannya dapat merubah paradigma warga Bima tentang budaya leluhur.

“Atau budaya Bima mau dirubah, kita simak sama-sama seperti apa tanggapan pemerintah Kabupaten Bima terkait hal ini,”cetus Buser Bayangkara NTB Minggu (21/10/19).

Sementara akun Facebook milik Aby Start Bima, ia menyatakan ada indikasi proyek yang menguntungkan terhadap kepentingan kelompok dibalik pembangunan patung yang kini menjadi polemik di bumi ‘Bima Ramah’ Itu.

Menurut dia, seharusnya riwayat perjuangan para sultan Bima yang diabadikan pada tempat pariwisata sehingga bisa memberikan edukasi budaya terhadap wisatawan yang berkunjung

Baca Juga :  Dai Kamtibmas Polres Soetta Sebar Pesan Keamanan Selama Ramadan

“Seharusnya patung sejarah Bima yang harus dinaungkan ditempat pariwisata,” bebernya.

Karena dinilai keberadaan patung tersebut melanggar syariat Islam, ia meminta pengendali kebijakan untuk tidak membodohi masyarakat

“Jangan membodohi rakyat mu, Apakah sampean masih paham hukum Islam atau gimana dan mau dikemanakan daerah Bima,?” tanyanya.

Reporter : Juliadin

Tanggapi Berita Ini