Faktual.Net, Kendari — Yayasan Mattirotasi Mitra Lestari berkolaborasi dengan Burung Indonesia melaksanakan Lokarkarya di Salah Satu hotel di Kota Kendari, Kamis (8/8/2024).
Lokarkarya tersebut dengan mengusung tema: “Deseminasi Aksi Konservasi Masyarakat Pulau Saponda”
Koordinator lapangan, Edi Hamka, S.Pi., M.Si membahas pentingnya penguatan tata kelola kelompok mitra konservasi.
“Kelompok mitra konservasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan komitmen kelompok konservasi dalam melakukan kegiatan konservasi,” ucapnya.
Selain itu, penandaan lokasi rehabilitasi terumbu karang sebagai media informasi kepada warga pulau Saponda terkait keberadaan lokasi rehabilitasi.
“Jadi ini penandaan lokasi rehabilitasi ini diinsiasi oleh kelompok mitra konservasi,” imbuhnya.
Edi Hamka melanjutkan, targetnya sebenarnya ini ada konsorsium untuk lembaga yang lintas instansi supaya yang bisa nanti sama-sama jalan untuk mengelola kawasan konservasi di Sultra khususnya di KKP teluk Moramu.
“Karena di Sultra itu ada dua kawasan konservasi yang sudah ditetapkan berada di KKP teluk Moramo, Wawonii dan di Kolaka Utara lagi sedang dalam proses,” ujarnya saat ditemui media ini.
Dia berharap konsorsiumnya itu bisa segera terwujud dan mendorong pertemuan-pertemuan untuk membicarakan terkait kebutuhan konservasi.
“Karena itu penting misalnya ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, kalau saya sendiri toh tasering kumpul saya rasa mencari solusi untuk masalah itu akan mudah,” harapnya.
Dalam lokarkarya ini berbagai pihak membangun nota kesepahaman dalam aksi konservasi dan pelindungan ekosistem karang, spesies dilindungi di Wilayah KBA Pulau Hari, KKPD teluk moramo dan sekitarnya.
Wilayah Key Biodiversity Area (KBA) Pulau hari sebagai kawasan konservasi di perairan teluk Moramo Provinsi Sultra berdasarkan keputusan menteri kelautan dan perikanan nomor 22 tahun 2021 yang memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan perikanan dan merupakan titipan generasi selanjutnya. Sehingga diperlukan sebagai upaya pemanfaatan secara bijak.
Berbagai pihak hadir dalam forum lokarkarya ini bersepakat membangun notakesepahaman sesuai tugas fungsi dan kewenangan yang dimiliki:
1. Untuk selalu melakukan berbagai upaya perlindungan dan aksi konservasi di wilayah KBA Pulau Hari (KKPD Pulau Moramo Dan sekitarnya) dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang dan spesies yang dilindungi.
2. Untuk melindungi kelompok mitra konservasi yang ada di Pulau Saponda Darat dalam melakukan kegiatan konservasi dan perlindungan di wilayah KBA Pulau Hari.
3. Untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan ekowisata berbasis konservasi di wilayah KBA Pulau Hari.
4. Untuk membentuk adanya konsorsium bersama sebagai ruang komunikasi dalam upaya perlindungan ekosistem terumbu karang dan spesies dilindungi termasuk pemanfaatan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Polairud Polda Sultra, Nelayan Saponda laut, Perwakilan Desa Saponda, Dispar Sultra, dan KKP Sultra.
Penulis: Kariadi.MR