Faktual.net – Jakarta Pusat, DK Jakarta – 6 Desember 2024 – Ibadah PEWARNA Indonesia yang bertajuk “The Power of Vision” sukses digelar di Media Center, Ghra Oikoumene PGI, Jakarta Pusat. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini menghadirkan Pdt. James Dinas sebagai pembicara dan Johanes Paulus R Senduk sebagai MC serta Derry sebagai Keyboarids membangun atmosfer dalam beribadah.
Ibadah ini berfokus pada pentingnya visi, khususnya dalam konteks kehidupan Kristen, menarik inspirasi dari kisah Abraham dalam Kejadian 13:14-15. Dan PEWARNAN Indonesia harus senantiasa menggali Kekuatan visi dalam kehidupan dan berirganisasi.
Pdt. James Dinas dalam khotbahnya menekankan pentingnya visi bagi kehidupan individu dan komunitas. Beliau mengaitkan tema tersebut dengan kisah Abraham, yang diberkati Tuhan dengan janji untuk menjadi bangsa yang besar dan mewarisi tanah perjanjian. Pdt. James menjelaskan bahwa visi, seperti yang dimiliki Abraham, bukanlah sekadar mimpi, melainkan sebuah panggilan dari Tuhan yang menuntun langkah hidup seseorang. Tanpa visi, bangsa akan kehilangan arah, seperti yang dikatakan Amsal. Kehidupan manusia di bumi bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan bagian dari rencana Tuhan yang mulia.
Lebih lanjut, Pdt. James membahas bagaimana visi dapat diwujudkan. Ia mencontohkan kisah Abraham yang, setelah ditinggalkan Lot, tetap teguh dalam visinya. Ia juga menekankan pentingnya pergaulan yang baik, seperti yang dilakukan Yesus dengan murid-murid-Nya. Pdt. James menantang jemaat untuk merenungkan lima sahabat terdekat mereka dan bagaimana pergaulan tersebut dapat mempengaruhi visi mereka. Visi, menurutnya, bukanlah sesuatu yang diberikan secara sembarangan, melainkan hasil dari hubungan yang intim dengan Tuhan.
Sebagai ilustrasi, Pdt. James menyinggung kisah keberhasilan tokoh-tokoh seperti Thomas Alfa Edison dan Alexander Graham Bell yang berhasil mewujudkan visi mereka. Ia juga menghubungkan visi dengan identitas PEWARNA Indonesia yang harus bercahaya dan mewarnai dunia. Menemukan visi, menurutnya, membutuhkan pembinaan hubungan yang baik dengan Tuhan dan kepekaan terhadap tuntunan Roh Kudus.
Pdt. James juga memperkenalkan dua jenis visi: visi jangka pendek dan visi jangka panjang. Visi jangka pendek, diilustrasikan dengan rumus M + RP = JK (Masalah + Respons Positif = Jalan Keluar), sedangkan visi jangka panjang dijelaskan melalui kisah Kaleb dan Yosua yang melihat visi tanah Kanaan. Visi, menurutnya, layaknya kompas yang menentukan arah perjalanan hidup. Namun, kenyamanan hidup dan godaan duniawi dapat mematikan visi, seperti yang terjadi pada Raja Uzia dan Daud. Pdt. James mengingatkan jemaat untuk waspada terhadap jebakan iblis yang dapat mengalihkan fokus dari visi Tuhan.
Sebagai penutup, Pdt. James mengajak jemaat untuk merenungkan visi mereka untuk tahun depan. Ia menekankan bahwa visi tanpa kemampuan untuk mewujudkannya hanyalah halusinasi. Namun, dengan Tuhan, visi manusia yang tampak mustahil sekalipun dapat terwujud. Ibadah diakhiri dengan doa dan harapan agar PEWARNA Indonesia dapat terus mewarnai dunia dengan kekuatan visi yang berasal dari Tuhan.R
Reporter: Zhargio Augusto