Faktual. Net, Makassar. Program 100 hari pasangan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2018-2023 tidak muluk-muluk. Hal yang menurut sebagian orang sederhana tetapi outputnya adalah sebuah kepastian. Nurdin Abdullah mengkhususkan di 100 hari mengawali masa kerjanya dengan mendata seluruh aset pemerintah provinsi (pemprov) Sul Sel dan mensertifikasinya
Saat dijumpai media beberapa waktu lalu, Prof. Nurdin Abdullah menegaskan bahwa program utamanya saat ini adalah kroscek aset-aset pemprov dan sertifikasi bagi yang belum tersertifikasi. Menurut mantan bupati Bantaeng 2 periode tersebut bahwa sejak satu bulan lebih menjabat, dirinya belum mendapat laporan pasti berapa jumlah aset milik Pemprov Sulsel.
“Program seratus hari kita, berapa tanah belum bersertifikat, posisinya dimana, inikan penting. Karena nilai aset kita masih disitu,” ucapnya pada Ahad, 14/10/2018.
Nurdin Abdullah mengaku bahwa sampai sekarang dirinya belum tahu berapa pastinya aset yang dimiliki pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel saat ini. Ia menyebut bahwa informasi sementara yang dimilikinya saat ini, bahwa ada 50 persen aset Pemprov Sul Sel yang belum berbadan hukum dan belum diinventarisasi. Bahkan banyak diantaranya sudah berpindah tangan tanpa ada kejelasan.
“Saya jujur saja, 50 persen aset Pemprov, belum berbadan hukum makanya kita akan inventarisasi, kita kasi tugas biro aset harus ada kejelasan batasannya,” katanya, belum lama ini. Biro pengadaan barang dan aset Sekretariat Daerah Sulsel selaku penanggungjawab aset mulai mendapat sorotan karena dianggap kurang profesional dalam bekerja.
Untuk diketahui bahwa Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 5 September 2018 bersama 8 gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil pilkada serentak 27 Juni 2018.
Pasangan yang berakronim Prof. Andalan tersebut dilantik setelah KPU Sul Sel menetapkan Nurdin Abdullah -Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih setelah unggul atas rival-rivalnya dengan memperoleh 1.867.303 suara atau 43.70 persen dari suara sah dari 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.