Faktual. Net, Kendari. Media Production akan menggelar dialog kebangsaan dengan mengambil tema mewujudkan semangat kebangsaan generasi muda era millenial. Kegiatan tersebut InsyaAllah dilaksanakan pada Selasa, 25 September 2018 bertempat di aula Menara Kamar Dagang dan Industri provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai pukul 09.00 Wita-selesai.
Wa Ode Deli Yusniati selaku direktur eksekutif Media Production, kepada faktual.net mengatakan bahwa kegiatan ini sangat perlu guna menanamkan semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air kepada generasi muda Sultra secara khusus dan lebih umum lagi kepada generasi muda Indonesia.
Menurut aktivis perempuan Sultra ini, era modernisasi adalah era dimana semua budaya luar dapat bebas masuk ke Indonesia. Budaya-budaya asing ini, ada yang sejalan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tetapi ada juga yang berbeda.
Dilanjutkannya bahwa budaya yang berbeda ini, yang jauh dengan nilai-nilai estetika bangsa Indonesia, jika dicerna oleh anak-anak muda kita tanpa adanya filter maka akan berbahaya. “Harus ada filter guna menyaring pengaruh-pengaruh atau budaya-budaya asing yang masuk ke ruang berpikir generasi muda Indonesia” jelas mantan aktivis KOHATI ini.
Ditambahkannya lagi bahwa ditahun politik ini, generasi muda Indonesia agar tetap konsisten dengan belajar dan menuntut ilmu, generasi muda Indonesia harus di ingatkan agar tidak larut atau terlibat dalam kisruh politik praktis. “Generasi muda kita harus diingatkan agar tidak terlibat dengan arus pragmatisme politik praktis, boleh mengkritik kebijakan pemerintah tetapi jangan sampai anarkis, mengganggu publik, bakar-bakar ban dijalanan, janganlah! kasihan pengguna jalan” tegas mantan komisioner Panwaslu Konawe Selatan tersebut.
Masih menurutnya, hal-hal tersebut yang kemudian menginspirasi lembaganya untuk mengundang pemuda dan pemudi Sultra untuk duduk bersama menyatukan hati dan pikiran dalam sebuah diskusi yang bernama dialog kebangsaan. Kegiatan ini juga akan menghadirkan narasumber dari Badan Kesbangpol Sultra, akademisi UHO dan aktivis NGO.