Faktual.net – Jakarta Utara, DKI Jakarta – Dalam Ibadah Hari Minggu POUK Rusunawa Nagrak pada Minggu (10/11/2024) Pukul 10.00 WIB berlangsung di Tower 12 Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing Jakarta Utara, HKBP Kebayoran Baru mengunjungi POUK Rusun Nagrak. Ini adalah kunjungan pertama setelah POUK Rusun Nagrak ditahbiskan oleh Ketua Umum PGIW MPH DKI Jakarta pada minggu lalu.
Hadir sejumlah 20 Kaum Bapak HKBP Kebayoran Baru yang dipimpin oleh Ketua Pdt. Liston Butarbutar, S.Th, M.A.
Dalam kesenpatan tersebut HKBP Kebayoran Baru datang dengan memberikan persembahan kasih berupa Keyboard Yamaha Type PSR-E 743 guna sarana bagi pendukung pelayanan di POUK Rusun Nagrak.
Dalam sambutan Sintua Haposan Pangaribuan mengucapkan, “Banyak terima kasih kepada Pdt. Liston Butarbutar dan rombongan PS Kaum Bapak. Kiranya pemberian berupa Keyboard ini menjadi motivasi kami dalam meningkatkan pelayanan bagi hormat kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristua,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Pdt. Liston Butarbutar mengangkat Pembacaan Alkitab dari 1 Raja-raja 17 & 7 – 16 dengan topik Memberi dari Kekurangan.
Pdt. Liston Butarbutar mengungkapkan bahwa, “Kita memberi bukan karena kita kaya tapi memberi karena kita kaya hati demi hormat kemuliaan Tuhan Yesus Kristus menjadi motivasi kita,” ujarnya.
Sebagai perkenalan Pdt. L. Butarbutar menyampaikan bahwa ia beristrikan boru Saragi Rumahorbo putra mereka juga menjadi Pendeta dan yang perempuan sudah bekerja. Hari ini kami bersama Kaum Bapak mengunjungi saudara-saudara di POUK Rusun Nagrak. Salam dari Jemaat Kebayoran Baru,” ujar Pdt. Liston Butarbutar.
Dalam renungan Pdt. Liston Butarbutar, S.Th., M.A. menyampaikan:
Memberi dari kekurangan. Sesuatu yang tidak gampang dilakukan.
Wajar ia memberi dalam kelimpahan, kalau kami hidup pas-pasan sering keluar statement tersebut.
“Saya masih kekurangan masih banyak cicilan, boro-boro berbagi.
Berbagi pekerjaan yang sulit yang gampang menambah, mengalikan, mengurangi,” seloroh Pdt. Liston Butarbutar ditimpali dengan jemaat yang tertawa.
“Dalam nats bagaimana memberi dalam kekurangan? Hidup ini jangan takut susah, tidak makan. Kalau Elia takut maka ia tidak akan melakukan pekerjaan Tuhan,” tegasnya lagi.
Contoh Yunus yang menolak pekerjaan Tuhan karena takut susah dan masalah.
Raja Ahab hatinya condong tidak menyembah Tuhan karena hati dipengaruhi Izebel penyembah Baal.
Elia dipelihara Burung Gagak. Gagak berbagi makanan kepada Elia. Satu pelajaran Tuhan pakai Gagak yang pelit.
Sungai Kerit kering Elia ke Janda Sarfat. Sidon ke Sarfat 100 mil, Elia berjalan kaki. Tuhan yang mengutus Elia ke Janda Sarfat yang miskin.
Kenapa ke Janda Miskin? Ketika janda ditemui Elia, ia sedang mengumpulkan kayu bakar. Mereka berkenalan.
Janda Sarfat menyiapkan roti untuk Elia, “Demi Tuhan Allahmu yang hidup tidak roti padaku, tapi hanya sedikit tepung, minyak. Janda itu mengolah roti dan saat usai memakannya kami pasti mati jika Elia meminta karena tidak ada persediaan lagi,” ujar Janda Sarfat.
Iman Janda Sarfat tidak sama dengan Elia.. Elia berkata, “Jangan takut buatlah roti dulu untukku baru buat untukmu dan anakmu,” pintanya.
Luar biasa Firman Tuhan tepung dan minyak tak habis demikian juga minyak hingga turun hujan kembali. Janda Sarfat melakukan, itu karena Janda tak hitung-hitungan kepada Elia. Maka berkat Tuhan bagi Janda Sarfat tak berkesudahan.
“Yakinlah POUK Rusunawa Nagrak terhadap Tuhan melebihi nyawa, hidup, apa yang ada pada kita. Karena iman kita lakukan perintah Tuhan meski logika tidak masuk akal. Mari kita nenjadi berkat bagi sesama,” tutup Pdt. L. Butarbutar, S.Th., MA.
Dalam kesenpatan itu PS Kaum Bapak HKBP Kebayoran Baru juga memberikan kesaksiannya demi hormat kemuliaan nama Tuhan.
Acara yang penuh suasana keakraban itu diisi juga dengan foto bersama, ramah tamah makan siang dan berkenalan satu dengan lain. Sungguh indah jika kita hidup bersama dengan rukun dan penuh kekeluargaan.
Reporter: Tomi Simanjuntak