Faktual.net, Kendari — Dalam menanamkan jiwa nasionalisme dan marhaenisme Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) dengan tema Menanamkan Jiwa Nasionalis Dengan Semangat Gotong Royong Dalam Bingkai Marhaenis.
Kegiatan ini di laksanakan di kampus Universitas Sulawesi Tenggara pada 19 Oktober 2024 di Kendari.
Pekan penerimaan anggota baru atau yang sering kita sebut dengan PPAB Yang bertujuan sebagai open rekrutmen anggota baru sekaligus memperluas basis massa untuk pengenalan organisasi kepada seluruh para calon anggota agar dapat memahami peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab GMNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan pelaksanaan PPAB tersebut
diharapkan para calon anggota akan terbangun kesadarannya khususnya tentang kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai generasi muda terhadap masa depan dan cita-cita bangsa.
Ketua DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara, Ardianto dalam sambutannya mengatakan PPAB merupakan media dan instrumen awal untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh mahasiswa indonesia terkhusus kepada calon peserta yang mengikut PPAB DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara yang ke VI.
“Kami sangat mengapresiasi semangat peserta, di tengah era distrupsi dan gencarnya globalisasi, modernisasi masih mempunyai semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi khususnya GMNI. Tentu ini menjadi tantangan kita ke depan, bagiamana tetap menjadikan nasionalisme dan marhaenisme menjadi spirit persatuan dan kesatuan untuk menjaga Marwah perjuangan GMNI,” Bebernya.
PPAB juga merupakan langka awal jenjang kaderisasi untuk memberikan pengetahuan tentang tujuan dan visi misi GMNI serta perannya dalam berbangsa dan bernegara.
“Tentunya tema yang kami angkat sangat relevan dengan keadaan saat ini dengan berbagai tantangan zaman yang begitu keras, GMNI yang sejatinya sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan sudah sepatutnya selalu mempersiapkan diri terus memupuk kader kadernya dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks serta dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang mampu bertranformasi di segala kondisi. Tentu kita semua sadari bahwa kaderisasi adalah nafas panjang organisasi sehingga kegiatan ini harus terus berkesinambungan dan dilakukan oleh setiap komisariat sebagai program yang sangat strategis,” tambahnya.
Tak hanya itu, kaderisasi juga menjadi prioritas untuk menciptakan bibit-bibit pemimpin demi transformasi regenerasi kepemimpinan organisasi di masa depan dan mampu menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial.
Sementara Ketua DPC GMNI Kota Kendari, Rasmin Jaya mengatakan bahwa organisasi hanyalah wadah untuk kita belajar dan berproses. Seperti apa dan bagaimana kita kedepan tergantung bagaimana keseriusan, ketekunan, konsistensi dan komitmen kita belajar di dalamnya.
Ia juga mengingatkan, membangun basis ideologi marhaenisme dijejaring akar rumput memang harus di ikuti dengan kesadaran moral anggotanya, apa lagi tantangan di era globalisasi dan modernisasi sekarang ini sudah sangat mempengaruhi antusias dan partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi.
Sehingga ideologi itulah yang akan menjadi pengikat untuk menumbuh kembangkan organisasi dan membangun jiwa militansi dalam berjuang melawan penindasan. Itulah salah satu khasiat dalam kita berproses dengan baik dan serius serta selalu percaya setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya.
Tak hanya itu, ia juga menekankan kepada seluruh anggota dan kader beserta semua pengurus untuk terus melakukan konsolidasi organisasi di internal maupun eksternal kampus agar menyongsong momentum besar ke depan kita semakin besar dan kuat baik secara kualitas dan kuantitas.
“Yang akan mengisi ruang-ruang kritis di berbagai lini kelembagaan kampus ke depan membutuhkan kualitas dan kader yang progresif, punya menajemen kepemimpinan yang baik, kualitas skill yang memadai dan jejaring luas yang bisa memberdayakan satu sama lain dan tak kalah penting bagaimana marhaenis sejati bisa terus menggaung dan menjadi pengontrol sosial dalam setiap kebijakan pemerintah yang ada,” bebernya.
Ia juga membeberkan, dengan perkembangan globalisasi dan modernisasi yang sangat pesat organisasi nasionalis menjadi instrumen penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang kebangsaan sekaligus beradaptasi dengan perkembangan tersebut.
Olehnya itu, konsolidasi organisasi dan penguatan kapasitas di internal menjadi penting untuk kita bisa berbuat lebih banyak kepada masyarakat dan membangun basis organisasi yang kuat.
Ia berpesan agar anggota dan kader GMNI tidak lupa dengan rumah sendiri. Apa lagi perkembangan organisasi kemahasiswaan tidak lagi semenarik dulu karena tak mampu lagi menjadi pendobrak kekuasaan. Sehingga sebagai organisasi gerakan harus terus mengawal masalah sosial politik di tengah masyarakat.
“Semoga dengan kegiatan PPAB, GMNI menjadi organisasi pergerakan dan perjuangan yang semakin solid dan kuat serta semangat sebagaimana tugas dan fungsinya sebagai pejuang pemikir,” katanya.
Ia juga mengharapkan, seluruh anggota dan kader agar terus melakukan pergerakan konsolidasi kaum muda dalam memperkuat basis melalui kaderisasi dan selalu berada di garis perjuangan bersama rakyat.
“Kita akan terus berkomitmen berjuang mengawal segala kebijakan pemerintah dan terus memperkuat basis di kalangan mahasiswa,” tegasnya.
Dan menjadi orientasi kedepannya ia juga menegaskan untuk menyelamatkan kaum marhaen yang lebih besar perlu adanya penguasaan ruang-ruang kebijakan di segala sektor misalnya Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif dalam konsep Trias politika.
Dalam kesempatan tersebut dihadiri langsung ketua Cabang GMNI Kendari Bung Rasmin Jaya beserta, pengurus komisariat serta anggota dan kader GMNI se Kota Kendari yang turut membersamai dari pada kegiatan tersebut.
Proses kegiatan berjalan cukup hikmat, terlihat bagaimana antusias kader berbondong-bondong untuk hadir di lokasi kegiatan tersebut.
Laporan : Zam