Faktual.Net, Kendari, Sultra. Apa yang sebenarnya terjadi pada demokrasi Indonesia, demokrasi dirasa terancam, serta provokasi elit politik, menjadi materi orasi Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri Kendari, dalam orasinya yang digelar diperempatan tugu religi Kota Kendari, Selasa 28/5/2019.
Jenderal Lapangan aksi Asman Budiman, menyuarakan keprihatinan KBM IAIN Kendari, “Seolah-olah konstitusi sedang dipermainkan oleh pemerintah dan menganggap masyarakat bodoh,” lantang Asman ditengah para pendemo.
Dalam pernyataan sikapnya KBM IAIN Kendari menuliskan bahwa korban yang berjatuhan dalam penyelenggaraan Pemilihan Umun (Pemilu) lalu, menjadi tragedi kemanusiaan demokrasi dimana korban meninggal dunia 500 orang lebih dan 11 ribu jatuh sakit.
KBM IAIN Kendari juga menyoroti kejadian tanggal 21-22 Mei 2019 yang mereka nilai sebagai penghianatan dan penurinan nilai-nilai demokrasi.
Tuntutan KMB IAIN Kendari melalui parlemen jalanan ada tiga poin yaitu mengecam tindakan represif polisi ( Brimob), meminta pemerintah bentu tim pencari fakta, mengecam pemblokiran jaringan oleh Menkopolhukam, Menkoinfo yang menyebabkan kerugian kegiatan ekonomi masyarakat utamanya Usaha Mickro Kecil & Menengah.
Reporter Wa Ode Deli Yusniati