Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Politik

IMAN Melipat Keangkuhan Lawan di Sape-Lambu

×

IMAN Melipat Keangkuhan Lawan di Sape-Lambu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Fadlin Guru Don (Narator Kemenangan IMAN)

Faktual.net, Bima- Kecamatan Sape dan Lambu di Kabupaten Bima adalah daerah paling eksotis. Seksi untuk dibincangkan. Orang-orang besar ada disana, Profesor dan Guru Besar tak terhitung bahkan Jendral juga lahir di tanah ini.

Example 300x600

Sape-Lambu juga termasuk salah satu daerah penyumbang PAD terbesar di Kabupaten Bima. Daerah yang kaya raya, sumber daya alam yang melimpah, perputaran ekonomi yang luar biasa.

Selain itu, tidak terkecuali pada persoalan politik. Politik disana sangat dinamis dan hidup. Ada semacam pertarungan gengsi baik pada tingkat tokoh hingga masyarakat bawah.

Masyarakat Sape-Lambu lebih selektif dalam memilih pemimpin, tidak harus satu figur apalagi semacam penobatan tunggal tokoh, yang seolah-olah hanya fanatik pada figur ini dan figur itu.

Maka omong besar jika ada orang yang mengatakan masyarakat Sape pendukung fanatik IDP dan Lambu pendukung fanatik Ady Mahyudi.

Pertanyaan sederhananya, apa alasan logis Sape-Lambu harus memilih INDAH atau SYAFAAD? Bukankah cukup jelas bahwa saat Debat Kandidat dua Paslon ini tak memiliki konsep yang jelas membangun Bima?

Terkecuali kita memaksakan Guru-guru Besar dan tokoh hebat disana fakum dan apatis. Tetapi itu tidak Logis, karena sejauh ini orang-orang hebat itu turut hadir memantau bahkan terlibat secara langsung.

Ada satu hal yang pasti bahwa orang-orang hebat akan membersamai figur yang terbuka telinga dan pikirannya untuk menerima input dan masukkan orang lain.

Argumentasi ini bisa dibantah oleh siapapun. Kita perlu melek melihat keadaan, bahwa fakta yang tak bisa di sembunyikan adalah Irfan-Herman (IMAN) yang tidak disebut-sebut atau yang dianggap sosok figuran mampu membuat masyarakat Sape-Lambu jatuh cinta.

Hal ini telah mempertegas bahwa masyarakat Sape-Lambu sangat selektif memilih pemimpin mereka.

Diam-diam menghanyutkan, itulah IMAN. Tim-timnya tidak takabur, lebih adem, dan terus bekerja tanpa batas. Sekali keluar langsung meledak.

Masih ingatkah kita Tabligh Akbar di awal-awal kampanye, ribuan pendukung keluar memadati jalur Sape-Lambu, menggetarkan wilayah Bima timur.

Show Of Power itu lantaran Tim dan pendukung dianggap remeh. Pada akhirnya Tabligh Akbar membuat mereka tercengang, karena massa saat itu melebih gabungan massa dua Paslon lain.

Kemarin adalah yang kedua kalinya, penutupan kampanye di wilayah timur. Dengan segala tantangan yang dalam kajian kami terduka disengaja dianggap melanggar, tidak menurunkan semangat IMAN menuaikan kehendak pendukung untuk menggetarkan tanah Sape-Lambu.

Dengan sebuah “perlawanan” lagi-lagi IMAN kembali bangkit dari pahitnya ejekan lawan. Sape-Lambu benar-benar “mengamuk”, melipat keangkuhan dan kesombongan lawan.

Mulut menganga, Ribuan mata berbinar-binar menyaksikan putihnya Sape-Lambu dari ujung Desa Sari hingga ujung Desa Sumi. Masyarakat “memberontak”, mereka “marah” , marah dianggap sepele oleh lawan.

Rekayasa atau tidak, masyarakat Bima telah melihat gerakan itu, alam semesta pun ikut mendoakan. Dari pagi hingga sore tanah Sape-Lambu mendung berawan, seolah-olah meridhoi perjuangan IMAN. Semua orang berbisik-berbisik, berteriak kehadiran IMAN membawa “busi” atau berkah. Allahu Akbar.

Yel-yel kemenangan bekumandang, menggemuruh sepanjang jalan, membuat lawan tak bekutip. Mereka semua tak berdaya. Secara mental mereka sudah kalah dimedan perang.

Bisa dibayangkan betapa hancurnya perasaan orang ketika sudah yakin menang lalu secara tiba-tiba “Bom Atom” IMAN diledakkan. Kalau bukan angkat tangan, ya trauma. Kira-kira seperti itu psikologi lawan saat melihat iringan motor dan mobil yang melingkari tanah Sape-Lambu.

Dengan cara apapun, lawan tak akan pernah bisa mengimbangi banyaknya massa IMAN. Semua terbaca, gerakan mereka masih klasik dan usang.

Mereka berkonvoi gabungpun tak akan pernah bisa menyaingi, karena mustahil gerakan paksa melawan gerakan nurani.

Sebagai saran buat sahabat IMAN, berbahagialah saat ini, tetap jangan lengah kerena kebahagian kita yang sesungguhnya setelah IMAN juara 1 pada tanggal 9 Desember. Tetap semangat.

Tanggapi Berita Ini
Example 300250
Example 120x600