Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
HumanioraPendidikan

Generasi Muda Harus Tahu 4 Pilar Kebangsaan

×

Generasi Muda Harus Tahu 4 Pilar Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faktual. Net, Kendari. Kalian generasi muda harus tahu apa itu empat pilar kebangsaan. Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika harus tertanam dalam jiwa kalian. Hal tersebut tegas disampaikan oleh Wa Ode Deli Yusniati saat sambutan dan membuka kegiatan pada acara kegiatan dialog kebangsaan yang berlangsung pada Selasa, 25/9/2018 bertempat di aula KADIN Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh Media Production menghadirkan 3 orang narasumber dari instansi yang berbeda. Hamdani Piabang mewakili Badan Kesbangpol Sultra, Najib Husain mewakili akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) dan Arafat mewakili organisasi non pemerintah.

Example 300x600

Hamdani Piabang dalam materinya menjelaskan kepada peserta kegiatan tentang hakikat dari wawasan kebangsaan. Dia juga mengingatkan kepada peserta agar hati-hati dengan aksi-aksi adu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Hamdani mengatakan dalam istilahnya Proxy War seperti bertebarannya ideologi-ideologi sesat, maraknya peredaran narkoba yang merusak generasi bangsa kita, menurut Hamdani itu adalah bagian dari Proxy War. Dijelaskannya lagi bahwa saat ini bukan lagi perang dilakukan dengan cara langsung tetapi dengan pemikiran dan ini yang lebih berbahaya.

Ditempat yang sama Najib Husain yang juga merupakan narasumber mengatakan bahwa hal-hal yang harus dipersiapkan agar generasi mudah kita terhindar dari efek negatif budaya asing antara lain : membangun kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan, meningkatkan keterampilan diri agar mampu kreatif dan mandiri, menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan dalam diri dan menciptakan pemerintahan yang transparan dan bersih.

Ditambahkannya bahwa seorang mahasiswa harus memiliki nilai-nilai kejujuran dalam dirinya, nilai-nilai kecerdasan, menjadi mahasiswa yang tangguh dan peduli terhadap sesama agar bisa menfilter diri dari pengaruh-pengaruh buruk yang bersumber dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Tak ketinggalan dengan 2 narasumber sebelumnya, Arafat dalam materinya menggugah semangat aktivis peserta yang mayoritas mahasiswa. Arafat menceritakan sejarah pergerakan mahasiswa termasuk sejarah pergerakan lembaga-lembaga non pemerintah.

Arafat membandingkan antara gerakan zaman orde baru dengan zaman now. Mahasiswa zaman orde baru ketika bergerak mendapat dukungan dan simpati masyarakat karena gerakan zaman orde baru memang murni sebuah perjuangan. Tetapi gerakan hari ini hampir dibilang tidak mendapat simpati masyarakat. Menurut Arafat, bagaimana mau dapat simpati masyarakat, bakar ban, kasi macet jalan, adzan berkumandang soundsystem bunyi terus, tidak ada yang sholat. Harusnya sebuah gerakan dibangun untuk mendapat simpati masyarakat.

Pantauan media, kegiatan ini dihadiri oleh pemuda dan mahasiswa dari berbagai elemen. HMI, IMM dan paguyuban. Antusiasme peserta kegiatan sangat besar terlihat dari semangat peserta dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Tanggapi Berita Ini
Example 300250
Example 120x600