Faktual.Net, Malut,Tidore. Beredarnya informasi akan dugaan intimidasi terhadap pemilik lahan di Kelurahan Tongowai, yang meminta baliho Ucapan Selamat atas pelantikan Prabowo Gibran, milik Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 2, Syamsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar alias SAM ADA untuk dipindahkan.
Menuai kecaman keras dari Muliyanti, pemilik rumah tersebut. Pasalnya, berita yang diterbitkan media Fadulinews.com berjudul “Di Duga Baliho Ucapan Pelantikan Presiden Prabowo Gibran, Ada Yang Intimidasi Pemilik Lahan” merupakan berita hoaks dan tidak benar.
Muliyanti menjelaskan, baliho yang dipasang oleh Tim SAM ADA di Kelurahan Tongowai, tepat di depan rumahnya yang berada di RT 01 itu, awalnya tidak diberitahukan kepada pemilik rumah. Sehingga mereka sangat terganggu dengan adanya baliho tersebut.
Akibat dari masalah itu, ia bersama ibunya kemudian mendatangi posko SAM ADA yang berada di Tongowai untuk meminta agar baliho tersebut di pindahkan, karena dianggap mengganggu halaman rumah, sebab baliho ucapan selamat dari Paslon SAM ADA kepada Presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo – Gibran itu, ukurannya terlalu besar.
“Kami datang baik-baik di Posko SAM ADA dan meminta kalau bisa segera pindahkan Baliho itu, sebab diwaktu mereka pasang baliho itu, kami tidak tau, bahkan mereka juga tidak meminta izin ke kami,” ungkapnya kepada media ini, Rabu, (23/10/24).
Perempuan yang akrab disapa Anti itu, kemudian merasa heran dengan adanya pemberitaan dari media Fadulinews.com yang seolah-olah menyebut kalau pemilik lahan diintimidasi, sehingga meminta Tim SAM ADA untuk memindahkan baliho tersebut.
“Siapa yang intimidasi, inikan persoalan kami tidak dihargai, lagipula baliho sebesar itu seharusnya dipasang pada lahan kosong agar tidak mengganggu halaman rumah,” tambahnya.
Anti melanjutkan, ketika adanya permasalahan tersebut, perwakilan Tim SAM ADA sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf karena melakukan pemasangan baliho tanpa izin.
“Saat itu yang datang adalah Ko Uf dan Nasrun, mereka adalah warga Tongowai, kedatangan mereka dengan tujuan meminta maaf karena kami menyoalkan tentang baliho itu,” tuturnya.
Anti sangat menyesalkan dengan adanya pemberitaan hoaks yang diterbitkan Media Fadulinews.com, yang tanpa confirmasi telah memberitakan bahwa pemilik lahan sudah memberikan izin. Namun karena diintimidasi, pemilik lahan kemudian meminta agar baliho itu dipindahkan.
“Yang biking berita itu dia confirmasi di siapa, sejauh ini kami tidak pernah diconfirmasi, lalu bagaimana di berita tulisnya kami diintimidasi, kalau mau biking berita itu yang benar, jangan buat berita bohong,” pungkasnya.