Faktual.Net, Buton Tengah — Beredar orasi politik salah satu calon Bupati Buton Tengah LA yang menyinggung soal dinamika pemilihan Rektor Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka.
Dalam orasinya tersebut, ia menyampaikan telah menyiapkan uang untuk membantu salah satu calon rektor agar bisa memenangkan Pemilihan Rektor USN Kolaka.
Hal ini ditanggapi oleh salah seorang akademisi Sultra asal Buteng, Falihin Barakati. Menurutnya hal ini berpotensi mencoreng citra perguruan tinggi.
“Aneh bagi saya, seorang pihak eksternal yaitu pengusaha yang saat ini jadi Cabup Buteng ternyata turut ikut campur dalam dinamika internal perguruan tinggi USN Kolaka. Bahkan ia mengakui sendiri telah menyiapkan sejumlah uang untuk membantu suksesi salah satu calon Rektor agar bisa menang dalam Pilrek USN tahun 2022 lalu. Tentu ini berpotensi mencoreng citra perguruan tinggi,” ungkap Falihin dalam keterangan persnya, Selasa (29/10/2024).
Falihin menilai pernyataan tersebut menjadi indikasi adanya percobaan penyuapan yang melibatkan pihak eksternal dalam dinamika internal USN Kolaka ketika Pilrek 2022.
“Pertanyaan sederhanya begini. Itu uang yang ia siapkan untuk suksesi salah satu calon Rektor bertujuan untuk apa, jika bukan untuk menyuap? Untuk Senat? Atau untuk Kemendikbud? Karna dua unsur ini yang memiliki hak suara dalam Pilrek. Jelas ini arahnya merupakan indikasi percobaan penyuapan dalam hal ini ada semacam upaya membeli suara dalam Pilrek. Yang meskipun pada akhirnya upaya ini gagal terealisasi,” jelasnya.
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara ini juga menegaskan bahwa institusi pendidikan tidak bisa diukur dengan uang.
“Institusi pendidikan itu rumah besar kaum intelektual. Apalagi perguruan tinggi. Seberapa milyar pun oknum Cabup itu punya uang, tidak serta merta mampu mengintervensi dinamika internal perguruan tinggi dengan uang yang ia miliki. Kecuali kaum intelektual mau menggadaikan intelektualismenya demi uang, ” tegasnya.
Di akhir keterangan persnya, Falihin berpesan agar semua pasangan Cabup Buteng dalam setiap orasinya menyampaikan visi-misinya.
“Baiknya setiap pasangan Cabup perbanyak menyampaikan visi-misi mereka dalam setiap orasi politik pada kampanye. Apa yang akan mereka perbuat untuk daerah ketika jadi Bupati. Juga bagaimana track record mereka selama menjalani aktifitas dan profesinya selama ini. Biar masyarakat bisa menilai, memilah dan memilih dengan cerdas, ” tutupnya. (**)