Faktual.Net, Gowa, Sulsel. Bertempat di Aula Kantor Desa Parangloe, Kecamatan Biringbulu, puluhan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Padi (Persatuan Anak Desa Indonesia), pada Jum’at 18/5/2019.
Puluhan pemuda ini mengguruduk kantor desa parangloe, yang di pimpin langsung oleh syarif selaku jenlap dan didin selaku korlap, puluhan pemuda ini datang ke kantor desa dengan membawa beberapa spanduk yang bertuliskan.
“Tuntaskan, yang pertama sengketa bumdes, yang kedua, Indikasi penyalagunaan Dana desa ParangLoe. Kami sudah resah dengan kepemimpinan Kepala desa Parangloe, beserta antek-anteknya. Stop pembodohan masyarakat awam”.
Saat di konfirmasi oleh awak media, Syarif Hr (jendral lapangan) mengatakan. “Salah satu tujuan aksi kemarin di landasi dengan adanya pelanggaran tugas, dalam menjalankan pengelolaan bumdes dimana BUMDes adalah salah satu lembaga ekonomi, yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan desa.
Namun berbeda halnya pengelolaan bumdes di desa parangloe, yang mana dijadikan sebagai sumber pendapatan pribadi atau seseorang oknum.
Dalam aksi kami di depan kantor Desa Parangloe, kami juga menyinggun terkait adanya penyalahgunaan anggaran dana desa, dimana pada papan transparansi APBdesa yg di publikasikan di halaman kantor desa, terindikasi banyak yang tidak teralisasi di lapangan.
Sehingga kami dari Aliansi Pemuda Parangloe mempunyai inisiatif untuk melakukan demonstrasi di kantor desa kemarin”. Ucapnya
Sementara di tempat yang sama didin (Korlap) menuturkan kepada awak media. ” Terkait mengenai aksi Kami kemarin sangat patut di apresiasi, karena ini merupakan sejarah yang kami buat bersama pemuda/mahasiswa di desa Parangloe.
dimana historis nya selama ini, tidak ada yg pernah melakukan aksi atau kritikan terhadap pemerintah khususnya pemerintah desa Parangloe, karena mereka ragu dan apatis dengan kejadian Di sekeliling nya.
meskipun mereka di tindas dan ibaratnya hidup di era tahun 90-an, apa yang kami lakukan ini, merupakan sebuah langkah awal untuk menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.
yang masih awam dan lumayan primitif, karena selama ini masyarakat resah dan gelisah dengan kondisi di desa Parangloe, Aksi ini juga merupakan lampu merah untuk pemerintah desa parangloe bahwa selama ini kami masih hidup dalam dunia pergerakan”.
Harapan kami sebagai pemuda Desa parangloe, “tolong jalankan sebuah bentuk pemerintahan yang bersih, dari KKN dan selalu berlandaskan pada konstitusi itu dan yg paling penting Transparansi anggaran dana desa.
Agar kami para pemuda dan masyarakat tahu sehingga tercipta sebuah pemerintahan yang baik dan bersih, Bukan malah main kucing-kucingan”. Ucapanya
saat di komfirmasi melau pesan whatsapp Kepala desa parangLoe dan sampai berita ini di terbitkan, Nurdin selaku kades parangloe belum ada respon.
Reporter : Saenal abidin