Faktual.Net, Buteng — Debat Publik Pilkada Kabupaten Buton Tengah (Buteng) antara dua pasangan calon (Paslon) Azhari – Adam Basan (Sama Azan) dan La Andi – Abidin (Adil) yang telah dilaksanakan KPU Buteng menjadi salah satu referensi bagi publik untuk menilai siapa Paslon yang lebih paham persoalan Buteng.
Dewan Pembina Relawan Pemuda dan Mahasiswa Buteng-Kendari (REMBUK) , Falihin Barakati menilai Paslon Sama Azan lebih memahami persoalan Buteng dibandingkan dengan Paslon Adil.
“Paslon Sama Azan dalam menyampaikan programnya selalu didasari dengan data, baik itu berupa angka maupun fakta di Buteng. Sementara Paslon Adil sebatas menawarkan program saja tanpa didukung data yang jelas,” ungkap Falihin melalui keterangan persnya, Kamis (13/11/2024).
Dalam menawarkan program, kata Falihin mestinya ada basis argumen yang menjadi dasar melaksanakan program.
“Misal, salah satunya soal Indeks Pembangunan Manusia, khususnya dalam pendidikan, Pak Azhari jelas mengungkapnya dengan data terkait angka putus sekolah. Sehingga melihat angka itu, program pendidikan ditawarkan untuk meningkatkan IPM,” jelas Falihin.
“Jadi jelas basis argumentasinya. Sementara Paslon Adil sekedar menawarkan program tanpa basis argumen yang jelas, sehingga terkesan mengawang-ngawang,” sambungnya.
“Jadi kelihatannya debat kemarin, yang dipertontonkan yaitu program yang berangkat dari kenyataan dengan langkah rasional vs program yang berangkat dari khayalan dengan langkah irasional, ” sambungnya.
Selain itu, kata Falihin, Paslon Sama Azan lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan panelis.
“Jelas terlihat, Paslon Sama Azan lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan panelis. Sementara Paslon Adil saat menjawab, kebanyakan terpaku pada lembaran-lembaran kertas catatan yang mereka siapkan. Bisa dikatakan, debat ini seperti isi otak vs isi kertas, ” tambahnya.
Di akhir keterangan persnya, Falihin berpesan kepada seluruh masyarakat Buteng untuk memilih Paslon yang lebih paham persoalan Buteng.
“Debat kemarin bisa dijadikan salah satu referensi bagi seluruh masyarakat Buteng untuk menentukan pilihan. Karna dari debat tersebut terlihat jelas siapa Paslon yang lebih paham persoalan Buteng dan langkah-langkah realistis ke depan untuk menjawab persoalan tersebut,” tutupnya. (*)