Debat Publik Ketiga Pilgub Sultra Ketua KPU Ucapkan Terimakasih Kondusifitas Masa Kampanye Terjaga

Faktual.Net, Kendari, Sultra – Sesi kampanye resmi ditutup dengan berakhirnya debat publik ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu 23 November 2024, bertempat di Hotel Claro Kendari.

Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Asril, S.Sos., M.Si menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah menjaga kondusifitas, sejak masa kampanye tanggal 25 September hingga 23 November 2024.

“Sejak tanggal 25 September sampai dengan 23 November ini adalah tahapan penghujung untuk kampanye. Saya atas nama KPU Provinsi Sulawesi Tenggara meminta kepada semua timpasangan calon mari menjaga ketentraman keamanan kondusifitas daerah kita, terimakasih kepada pemerintah TNI Polri dan stakeholder kepada semua yang telah menjaga kondusifitas daerah,” ungkap Asril Ketua KPU Sultra.

Berakhirnya debat publik ketiga mendandangan semua atribut kampanye baik yang difasilitasi pembiyaannya oleh KPU Sultra maupun oleh pasangan calon harus diturunkan sejak pukul 23.59 wita alias memasuki hari Minggu 24 November hingga hari pelaksanaan Pilgub 27 November 2024. Asril Ketua KPU Sultra pun berharap semua pihak menahan diri. Pihak KPU bersama Bawaslu dibantu stakeholder selanjutknya akan melakukan pembersihan alat peraga kampanye, hingga takedown iklan di media sosial.
Closing Debat Publik Paslon
Akhir debat publik yang disiarkan langsung salah satu stasiun televisi swasta, memberikan kesempatan kepada empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sultra untuk menyampaikan closing statemen atau pernyataan penutup.

Dr. Ir. H Ruksaman S.T., .M.Si., IPU., ASEANG Eng dan Ir. H. L.M Syafei Kahar., M.Si membacakan pernyataan penutup dengan memantik kalimat berbahasa daerah berbagai suku yang ada di Sultra. “Kami akan memerangi kemiskinan

“Pemanfaatan sumber daya alam harus kita lakukan demi kemajuan ekonomi tetapi jangan sekali-kali melupakan kearifan lokal seperti kolambo di Buton Selatan mparipari di Wakatobi dopopiarapiara di Muna mondonduri di Konawe tupakatutuang di masyarakat Bajo olobupopalia di Bombana dan sebagainya. Kami akan berjuang mengurangi kemiskinan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagaimana falsafah Bugis sippakatau yang mengandung manusia sebagai layaknya manusia. Kita sudah berjuang namun Allah SWT yang akan menentukan siapa yang akan jadi gubernur,” potongan closing statemen debat publik Ruksamin.

Baca Juga :  Polda Sulteng Serius Tangani Kasus Dugaan Korupsi Bansos

Andi Sumangeruka dan Ir. Hugua Selama kampanye menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pasangan, ASR sampaikan siapapun yang terpilih harus saling memberi dukungan dan tetap bersaudara sebagai putra putri terbaik Sultra.

“Masyarakat Sulawesi Tenggara yang saya cintai dan saya banggakan, alhamdulillah setelah kampanye kita akan memasuki minggu tenang, selama kampanye kita dihadapkan dengan beberapa dinamika di lapangan, ada yang penuh semangat ada yang lelah dan ada barangkali yang juga marah-marah, itulah proses yang harus kita lalui bersama-sama, proses yang harus dimaknai sebagai perlombaan dalam kebaikan. Ijinkan kami memohon maaf kepada sesama ada kata-kata dan perbuatan kami yang kurang berkenan kepada Pak Ruksamin dan Pak Syafei Kahar, Pak Lukman dengan Pak La Ode, Ida bu Tina dengan Pak Iksan, jika ada kata-kata atau perbuatan dan sikap kami yang kurang berkenan kami ASR-Hugua menyampaikan permohonan maaf. Kami seluruh pasangan calon adalah putra putri terbaik Sulawesi Tenggara oleh karena itu kita harus melihat memandang masyarakat, harus didukung demi kemajuan Sulawesi Tenggara. Siapapun nanti yang terpilih kita tetap bersama bersaudara,” tutup ASR.

H. Lukman Abunawas dan La Ode Ida, menyampaikan pernyataan komitmen menjalani amanah dan menjalankan tatap pemerintahan yang baik dengan keterbukaan akan membawa masyarakat Sultra hidup bahagia.

“Lukman Abunawas dan La Ode Ida dengan basis pengalaman dan akhlak agama yang baik dan kemanusian dan hubungan kemasyarakatan yang baik insyaallah kami akan menjalankan tugas amanah menjalankan tata pemerintahan yang baik dan keterbukaan kemudian peran serta tanggungjawab pemimpin daerah,” ungkap Lukman Abunawas
“Kami hadir untuk kesejahteraan rakyat, kami hadir untuk menjadikan anda lebih bahagiah, kami bukan orang yang punya kepentingan untuk memperkaya diri sendiri kami bukan dari keluarga koruptor kami tidak memiliki kepentigan sebagaimana orang lain memiliki kepentingan,” tutup La Ode Ida.

Baca Juga :  Dugaan Mafia Tanah di Morowali Utara , Tim Advokat Kritisi Kinerja DPRD Sulteng

Dra Hj. Tina Nur Alam, MM, dan Ir. La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, S.T yang diberikan kesempatan pertama menyampaikan pernyataan penutup, menegaskan visi misi yan baik harus mencerminkan keseimbangan antara ekonomi sosial politik dan lingkungan.

“visi misi yan baik harus mencerminkan keseimbangan antara ekonomi sosial politik dan lingkungan, jika tidak maka setiap program yang diajukan akan melahirkan ketimpangan baru. Masyarakat Sulawesi Tenggara harus bisa melihat itu,”urai Ihsan.

“Untuk Pak Ruksamin Pak Syafei Pak Lukman dan Pak Ida mari kita jaga Sulawesi Tenggara sebagai rumah kita bersama mepokoaso agar kekayaan bumi Sulawesi Tenggara memberi manfaat bagi segenap warga,” tutup Tina.

Sementara itu Dr. H. Abdul Kadir, M. Pd mewakili panelis usai penyelengaraan debat publik memberikan pandangan terhadap dinamika penyelenggaraan debat yang berlangsung baik debat pertama, kedua dan ketiga berharap masyarakat dapat melihat lebih fair dan memberi pengaruh dalam menentukan pilihan mereka.

“Cermatan saya sebagai panelis penyelenggaraan debat yang difasilitasi KPU mulai debat pertama tanggal 19 Oktober, 1 November dan debat kegita malam ini dengan isu-isu yang sudah disiapkan oleh tim perumus melalui tema-tema yang disiapkan oleh KPU tetapi dipertajam oleh tim panelis sesuai dengan kebutuhan lokal dari masing-masing provinsi sebagai momentum empat paslon menyampaikan gagasan program mereka dari hasil cermatan mereka apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Sulawesi Tenggara. Jadi orang mempunyai kemampuan mengidentifikasi problematika Sultra dengan tawaran-tawaran program itu kita berharap masyarakat ikut memberi pengaruh di dalam hal menentukan pilihan mereka,” ungkap Dr. H. Abdul Kadir, M. Pd yang juga mantan ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara.

(Red)

Tanggapi Berita Ini