Faktual. Net, Kendari. Keseriusan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam upaya pengembangan produk-produk unggulan dengan bahan baku hasil bumi Sultra patut diapresiasi. Salah satu produk unggulan yang akan ditampilkan adalah produk dengan bahan utama kakao.
Bertempat di Clarion Hotel Kendari pada Jum’at, 5/10/2018 pemprov Sultra melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan Klaster Inovasi Produk Unggulan Kakao Sulawesi Tenggara.
Kegiatan yang bertujuan membangkitkan perekonomian Sultra melalui pengembangan inovasi produk unggulan dari hasil bumi Sultra tersebut dibuka oleh kepala Balitbang Pemprov Sultra, Dr. Sukanto Toding.
Kegiatan tersebut menghadirkan 60 peserta yang berasal dari beberapa instansi yang akan mengambil peran pada pilot projec tersebut. Mulai dari instansi pemerintah dalam hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi pertanian, perkebunan, holtikultura, pariwisata, pendidikan, koperasi dan umkm, pihak pengusaha yakni PT. Kalla Kakao Industri. Tbk, PT. Antam. Tbk, pihak perbankan, asosiasi perhotelan dan pihak lembaga swasta dalam hal ini Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera (LEMS) Sultra serta perwakilan individu yang secara khusus punya kompetensi dalam membumingkan produk-produk yang telah dihasilkan dari Kakao Sultra.
Kegiatan ini dibagi dalam dua sesi, sesi pertama pagi sampai siang dan sesi kedua siang sampai sore. Disesi pertama kegiatan berupa pemaparan klaster produk unggulan daerah oleh konsultan direktur sistem inovasi dan teknologi Kemenristekdikti Bahran Andang dan dipandu oleh kepala bidang (kabid) inovasi dan teknologi Balitbang pemprov. Sultra Rusdin, SE.
Disesi kedua, peserta dibagi dalam dua kelompok yakni kelompok pertama yang akan konsen membahas aspek budidaya atau aspek hulunya yakni sumber daya lahan, pembibitan, pemeliharaan, usaha tani dan kelembagaan. Kelompok kedua yang akan konsen membahas aspek pasca panen dan sub sistim pendukung atau aspek hilir yakni pasca panen, pengolahan, pemasaran dan subsistem pendukungnya.
Kegiatan ini sendiri didukung oleh Kemenristekdikti dan hasil dari kegiatan ini diharapkan lahir sebuah model produk yang disepakati oleh para pihak yang terlibat dalam FGD hari ini untuk selanjutnya diserahkan kepada Kemenristekdikti guna pembiayaan pada pilot projec ini.