Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBudayaDaerahRagam

Bendera Pusaka Merah Putih dan Bendera Jolle Jollea Kerajaan Bajeng Berkibar, Upacara Kemerdekaan 14 Agustus.

×

Bendera Pusaka Merah Putih dan Bendera Jolle Jollea Kerajaan Bajeng Berkibar, Upacara Kemerdekaan 14 Agustus.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faktual.net,Gowa, Sulsel– Upacara bendera di Balla Lompoa Bajeng, yang juga dikenal sebagai “Gaukang Tubajeng,” adalah upacara peringatan kemerdekaan yang dilaksanakan lebih awal oleh masyarakat Bajeng, Gowa, dan keluarga Kerajaan Bajeng. Yang laksanakan hari ini Istana kerajaan Bajeng, Limbung 14 Agustus 2025

Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus, lebih awal dari peringatan kemerdekaan 17 Agustus, karena Kerajaan Bajeng diklaim sebagai kerajaan pertama yang mengibarkan bendera merah putih sebelum proklamasi.

Pasang Iklanmu
iklan 468x60
Pasang Iklanmu

Keberanian dan ketegaran para pejuang dan rakyat Bajeng menggema dan diikrarkan pada tanggal 14 Agustus 1945 di depan Balla Lompoa Ri Bajeng.

Setiap tahun, momentum itu dirayakan dengan nama Gaukang Tu Bajeng. Tahun ini, perayaan Gaukang Tu Bajeng kembali digelar.

Yayasan Balla Lompoa dan Lembaga Adat Karaeng Loe ri Bajeng, bersama sejumlah tokoh masyarakat, telah mempersiapkan secara matang acara yang akan digelar Hari Kamis, 14 Agustus 2025

Ketua panitia pelaksana, Dr. Andi Nurhikmah Daeng Cora, MM, Ph.D, mengatakan bahwa acara ini dikenal dengan Gaukang Tu Bajeng. Benda pusaka Karaeng Loe Ri Bajeng akan dikeluarkan dari ruang penyimpanan benda pusaka Kerajaan Bajeng, termasuk Bendera Jolle Jollea yang merupakan bendera perang Kerajaan Bajeng, dan dikibarkannya bersama dengan Bendera Merah Putih.

“Para pemuda, pejuang, dan rakyat Bajeng dengan gagah berani akan menaikkan dan mengibarkan bendera merah putih,” tutur Dr. Andi Nurhikmah. Ketua Yayasan Balla Lompoa, Drs. Masykur Mansyur Daeng Sijaya, menambahkan bahwa ada dua bendera yang akan dikibarkan. Keduanya adalah Jolle Jollea sebagai bendera kerajaan dan Bendera Merah Putih.

Masykur yang mengutip cerita Fukusima mengatakan bahwa pasca-peristiwa bom atom, Fukusima mencari benda pusaka yang bisa membakar semangat perlawanan, tetapi tidak mendapatkannya sampai akhirnya ke Gowa.

Raja Gowa, menyampaikan kepada Fukusima bahwa benda yang punya kemampuan seperti itu hanya ada di Bajeng, sepanjang orang Bajeng setuju untuk membukanya. Itulah kemudian Fukusima datang selama dua hari membujuk dan memberikan penjelasan kepada orang tua dan pemuka Bajeng sampai akhirnya disetujui untuk dibuka.

Dan terjadilah upacara itu yang kemudian melahirkan gerakan Muda Bajeng yang menjadi cikal bakal Lipang Bajeng yang melahirkan dua orang pahlawan nasional.

Redaksi Sulsel.

Tanggapi Berita Ini