Faktual.Net, Kendari, Sultra. Ada perbedaan persepsi antara perbankan dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kalau perbankan, mereka akan memberikan pembiayaan kepada UMKM yang menurut mereka sehat karena perbankan orientasinya profit. Sementara sebaliknya, UMKM membutuhkan perbankan disaat mereka baru tumbuh dan berkembang, tetapi bagi UMKM yang sudah berkembang dan sehat, pelaku UMKM tidak butuh lagi dengan perbankan tapi butuh investasi.
Hal tersebut disampaikan oleh H. Sulkarnain Kadir selaku Walikota Kendari saat membuka kegiatan On Boarding UMKM dan Seleksi Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) pada Senin, 25/11/2019 di Claro Hotel Kendari.
Bagi pelaku UMKM bantuan itu dibutuhkan saat usaha dirintis. Maka posisi pemerintah, peran pemerintah adalah membantu dan mensupport UMKM yang sedang tumbuh. Posisi pemerintah dan bank harusnya berada pada posisi usaha UMKM sedang dirintis.
“Peran kami sebagai pemerintah adalah mensupport, membina para pelaku UMKM yang sedang merintis usahanya, kalau sudah berkembang UMKM tidak perlu lagi dibina karena sudah bisa mandiri tinggal dipantau saja perkembangannya”, kata Walikota Kendari tersebut.
Sulkarnain mengatakan bahwa harus mulai dari saat ini untuk membangun dan menghidupkan usaha sehingga kedepannya kita tidak menjadi penonton didaerah sendiri.
Mantan anggota DPRD Kota Kendari periode 2004-2009 tersebut mengatakan bahwa tantangan terbesar kita hari ini adalah daerah kita dibanjiri oleh produk-produk luar, produk-produk Cina dengan harga yang murah dan barangnya juga berkualitas.
“Tantangan kita hari ini adalah barang-barang dari Cina membanjiri daerah kita, barangnya murah dan kualitasnya juga lumayan bagus”, jelas Sulkarnain.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan bahwa tidak cukup dengan nasionalisme untuk membesarkan UMKM negeri sendiri, harus ada langkah kongkrit.
“Untuk membesarkan UMKM didaerah kita harus dengan langkah kongkrit, yakni serius untuk mengembangkan dan membaguskan produk kita. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah diera revolusi 4.0 saat ini, membangun usaha tidak cukup dengan cara konvensional tetapi harus juga kita masuk ke media sosial”, tegas Sulkarnain.
Untuk menjadi informasi bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) tersebut akan terselenggara selama 2 hari dan diikuti oleh pelaku UMKM yang ada di Sultra.
Reporter : Aco Rahman Ismail
