Faktual.net, Makassar, Sulsel- Momen Wisuda Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia yang digelar di Hotel Claro, Makassar, Kamis pagi (15/5/2025) berlangsung istimewa dengan kehadiran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ni Luh Putu Puspa Yuniawati.
Ni Luh Puspa yang merupakan alumni Nobel Indonesia angkatan 2011 dari Program Studi Manajemen, hadir memberikan sambutan penuh semangat dan inspirasi kepada 306 wisudawan yang diwisuda pada kesempatan tersebut.
Dalam pidatonya, Wamenparekraf mengajak seluruh wisudawan untuk tidak berhenti bermimpi dan terus melangkah maju, seberat apa pun jalan yang dihadapi.
“Hidup itu seperti kita naik sepeda. Ketika kita berhenti, kita pasti akan jatuh. Tapi kalau kita terus mengayuh, kita pasti akan sampai di tujuan, ke mana pun itu, seberat apa pun jalannya,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa apa yang diraihnya saat ini tidak lepas dari peran para dosen dan civitas akademika Nobel Indonesia yang telah mendampinginya dengan tulus dan ikhlas selama menempuh pendidikan.
“Saya adalah saksi hidup bagaimana cita-cita yang saya simpan dalam diri bisa terwujud. Kampus ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi tempat yang mengantar saya mewujudkan impian,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa jumlah wisudawan tahun ini mencapai 306 orang, terdiri dari dua fakultas: Fakultas Teknologi dan Bisnis, serta Fakultas Pascasarjana.
Tahun ini terasa semakin spesial karena ada tiga program studi baru yang untuk pertama kalinya meluluskan wisudawan, yaitu: Sistem dan Teknologi Informasi (S.Kom) , Magister Manajemen dan Kewirausahaan (M.Bns) ,Keuangan Publik (M.E).
Rektor Badaruddin juga menjelaskan bahwa tema wisuda kali ini adalah “One Piece”, terinspirasi dari kisah petualangan Luffy dan krunya dalam mencari harta karun legendaris.
“One Piece bukan hanya sekadar harta karun, tapi juga simbol petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup,” jelasnya.
Ia mengibaratkan proses pendidikan sebagai lautan luas yang penuh tantangan, di mana setiap tugas, ujian, dan proyek adalah bagian dari perjalanan yang membentuk karakter dan kemampuan para mahasiswa.
“Seperti Luffy dan krunya yang tak bisa berlayar sendirian, kalian juga telah belajar untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan di kampus ini. Modal tersebut akan sangat berguna saat kalian menghadapi dunia nyata setelah wisuda,” urainya.
Di akhir sambutan, ia mengajak para wisudawan untuk terus mengejar impian, tidak takut berubah, dan berani mengambil risiko.
“Mari jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa harta karun terbesar bukan hanya pencapaian akademis, tapi juga pertumbuhan pribadi, hubungan yang dibangun, dan kontribusi yang bisa kalian berikan kepada masyarakat,” tutupnya.(*)
