Faktual.Net, Butur, Sultra. Pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumampeno, Kecamatan Wakorumba Utara, Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) diwarnai insiden yang tidak menyenangkan. Pemilihan yang berlangsung pada Sabtu, 7/9/2019 dicemari dengan aksi mengamuk salah seorang tokoh masyarakat desa yang bernama La Hindi.
Kegiatan yang berlangsung dibalai desa Sumampeno tersebut sempat terhenti sesaat, namun dapat segera teratasi oleh aparat keamanan yang bertugas menjaga jalannya pemilihan.
La Hindi beralasan bahwa dirinya tidak terima dengan proses pemilihan dikarenakan banyaknya warga yang datang menggunakan hak pilihnya membawa kartu keluarga (kk) yang meragukan legalitasnya.
“Saya tidak berpendidikan tinggi, tetapi saya tidak terima dengan pembodohan ini. Saya tahu bahwa ini banyak kk yang terbit tidak prosedural”, ucap La Hindi marah.
Menyikapi masalah tersebut, ketua panitia pemilihan anggota BPD Sumampeno, Bahudin R kepada faktual.net mengatakan bahwa mereka hanya berkewajiban menjalankan amanah regulasi yang telah ditetapkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Butur.
Dikatakannya bahwa sebagai panitia, dirinya tidak punya kewenangan untuk menentukan legalitas sebuah dokumen kependudukan. “Kami ini cuma menjalankan tugas dari BPMD Butur, yang menentukan legalitas kk warga bukan kami tetapi ada instansi yang berwenang mengurusnya”, ujar Bahudin R.
Ditempat yang sama, Ld Ngkalusa sebagai aparat keamanan mengatakan bahwa kalau memang ada pihak-pihak yang terbukti memalsukan dokumen kependudukan maka ada proses hukumnya.
Untuk diketahui bahwa pemilihan anggota BPD kali ini adalah untuk memilih lima orang anggota BPD mewakili 2 dusun dengan rincian 2 orang dari dusun 1 dan 3 orang dari dusun 2.
Pada pemilihan ini, panitia menetapkan Asran dan Rian Munawar terpilih mewakili dusun 1. Sedangkan Wa Juli, Ld Asri, Wa Susi dan Sahril Mboki terpilih mewakili dusun 2.
Khusus untuk Wa Susi dan Sahril Mboki masih akan mengikuti pemilihan ulang pada 9/9/2019 disebabkan suara yang mereka peroleh sama.
Reporter : Zahirudin
