Tawuran Pelajar Di Kota Kendari, Siapa Yang Salah?

Faktual. Net, Kendari. Siapa yang salah atas tercorengnya wajah pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan aksi brutal tawuran pelajar SMA dan SMK di Kota Kendari pekan lalu. Hal tersebut membuat prihatin masyarakat, salah satunya akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) Salahuddin Loga.

Kepada Faktual.Net, aktivis pendidikan Sultra ini mengatakan bahwa kasus tawuran yang terjadi antar pelajar SMA dan SMK pekan lalu harusnya disikapi secara serius oleh seluruh elemen masyarakat Sultra terkhusus dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sultra agar kejadian yang serupa tidak terjadi dimasa mendatang.

Pria yang sehari-hari aktif sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Anshor Sultra menyebutkan bahwa kasus tawuran adalah kasus tempo dulu yang kejadiannya selalu berulang.

“Kasus seperti ini selalu berulang dari zaman saya sekolah sampai yang terjadi pekan lalu, mengapa berulang? Sebab penanganan yang dilakukan pihak terkait tidak konprehensif, tidak memberikan efek jera” sebutnya pada Selasa malam, 11/9/2018.

Baca Juga :  Kak Kwarcab Pramuka Jakut Lantik dan Kukuhkan 19 Pengurus PAW

Menurutnya, model penyelesaian dengan pemberian sanksi kepada siswa tidak cukup efektif untuk mencegah kejadian yang serupa. “Sanksi itu tidak cukup, buktinya dari dulu kalau ada tawuran disanksi, tapi tawuran terjadi lagi” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa yang perlu dilakukan adalah pihak-pihak berwenang mulai dari dinas pendidikan dan kebudayaan Sultra meramu sebuah pola pengawasan dan pembinaan yang tepat, para kepala sekolah harus pro aktif mengawasi dan membina siswanya baik secara aktif dilingkungan sekolah maupun secara pasif diluar sekolah.

Adapun pemberian sanksi kepada pelajar yang bertikai lewat proses hukum yang dilakukan oleh pihak aparat kepolisian menurutnya bukan langkah solutif sebab akar dari persoalan tawuran itu sendiri tidak teratasi.

Ditambahkannya lagi bahwa untuk menemukan akar masalah tawuran tersebut hanya dengan cara jika semua pihak mau duduk bersama dalam satu forum, mulai dari pihak sekolah, masyarakat khususnya orang tua siswa lewat komite sekolah & pihak dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sultra serta pihak-pihak lainnya.

Baca Juga :  Kak Kwarcab Pramuka Jakut Lantik dan Kukuhkan 19 Pengurus PAW

Ditambahkan lagi bahwa pihak-pihak penting ini harus membangun sinergisitas yang baik agar kasus tawuran bisa clear paling tidak bisa diminalisir, penyebab yang melatar belakangi terjadinya tawuran harus diketahui oleh semua pihak sehingga bisa menetapkan langkah yang tepat dalam penyelesaiannya.

Baginya penerapan sanksi memang penting tetapi jauh lebih penting pengawasan dan pembinaan yang terus ditingkatkan, materi pembinaan harus lebih konsen pada soal nilai toleransi dan kerukunan, pembinaan disekolah dan dikeluarga.

Tanggapi Berita Ini