faktual.net, Gowa, Sulsel- Petani mengeluhkan harga pupuk sangat mahal di Desa Parangloe, Kecematan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menurut keterangan salah satu petani yang enggan dimediakan namanya mengatakan bahwa harga pupuk urea mencapai 130/135 ribu.
Ia mengatakan bahwa sebagai petani sangatlah susah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi karena sekarang pengecer jadi pedagang.
“Makanya pupuk sekarang mahal di desa parangloe Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa,” ucapnya.
Iya juga mengatakan bahwasanya sudah tidak mampu untuk membeli dengan harga yang sangat mahal, padahal pupuk subsidi jenis Urea, membuat ratusan petani khususnya petani komoditi jagung, padi dan lain-lain sebagainya sudah menurun penghasilannya.
“Hasil pertanian kami menurun karena kita sangatlah susah untuk mendapat pupuk subsidi,” ucapnya dengan nada kecewa, Minggu, (21/07/24).
“Bagaimana kami sebagai seorang petani tidak kecewa, Pasalnya harga pupuk subsidi jenis Urea kini mencapai Rp130/135 per sak. jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 112.500 (seratus dua belas ribu lima ratus rupiah,” lanjutnya.
Padahal berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 734 Tahun 2022 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Dari sisi harga, ditetapkan HET masing-masing senilai Rp 2.250 per kg untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kg untuk pupuk NPK, serta Rp 3.300 per kg untuk pupuk NPK untuk kakao atau yang juga disebut dengan istilah NPK formula khusus. HET pupuk subsidi tersebut masih sama dengan dari tahun lalu.
Dengan aturan tersebut, kios dilarang menjual pupuk subsidi di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Dilansir dari laman resmi PT Pupuk, setiap kios pupuk telah menyepakati Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB). Salahsatu isinya, kios harus menjual pupuk bersubsidi sesuai HET. SPJB tersebut mengacu pada hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia serta peraturan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Di tempat yang terpisah juga Salah satu seorang petani di Desa Parangloe menyampaikan keluhannya saat di wawancarai oleh wartawan pada Minggu (21/07/24) bahwa dirinya juga kesulitan mendapat pupuk yang bersubsidi.