Faktual.Net, Pasuruan. Dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, maka tim Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa) mensosialisasikan Bengkel Numerasi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambak 1 Gugus 4 Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari training of trainer (TOT) yang digelar pada tanggal 28 sampai 30 September 2018 kemarin. Tim PGSD Unusa dalam hal ini bekerja sama dengan pemerintah Australia untuk mengadakan sosialisasi kesemua guru gugus 3 dan 4 yang akan terlibat dalam program Bengkel Numerasi selama kurang lebih 10 bulan ke depan.
Dosen PGSD Unusa yang juga selaku Koordinator Implementasi, R. Mustofa menjelaskan, Pemerintah Australia melalui lembaga DFAT mengucurkan dana untuk Inovasi dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia.
“Bengkel Numerasi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan numerik siswa Sekolah Dasar. Karena selama ini Matematika menjadi momok yang menakutkan,” jelasnya pada Senin, 08/10/2018.
Dijelaskannya, selama ini Matematika disampaikan dengan metode yang kaku dan membosankan, program Bengkel Numerasi adalah upaya untuk merubah mainset tersebut dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematikan Realistik Indonesia (PMRI).
“Jadi pembelajaran Matematika yang lebih real dan realistik yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,” jelas Dosen PGSD Unusa tersebut.
Pada kegiatan tersebut, acara pertama diisi dengan sosialisasi tentang bagaimana Bengkel Numerasi selama 10 bulan ke depan agar seluruh tim yang terlibat dapat memahami dan mengaplikasikannya dengan baik. Selain itu, acara kedua diisi dengan materi Gender dan Sosial Inklusif (GESI) yakni materi wajib yang harus dipahami oleh seluruh tim, panitia, mulai dari pengawas, Kepala Sekolah dan Guru.
“Harapannya, semua memperhatikan representasi gender dan anak yang mempunyai keterbatasan atau disabilitas, sehingga seluruh materi, media pembelajaran, metode, buku teks memperhatikan gesi,” tuturnya.
Untuk menunjang suksesnya pilot Bengkel Numerasi ini, acara ketiga diisi dengan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga bapak/ibu guru yang akan melaksanakan program ini selain mengajar maka diminta juga untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
“Masalah-masalah yang terjadi dalam kelas bapak ibu guru akan meneliti dan menyelesaikan masalah pembelajaran dengan inovasi-inovasi pembelajaran agar berjalan efektif dan berhasil maksimal,” ujar mantan Aktivis Unesa tersebut.
Amatan awak Faktual.Net, acara tersebut dibuka oleh Kepala UPTD Kecamatan Lekok Pasuruan, dan diikuti oleh 79 guru, termasuk Kepala Sekolah dan Pengawas.
Penulis: Arianto