Faktual. Net, Kendari, Sultra. Dipagi yang cerah bertempat di Taman Kota (Tamkot) Kendari, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), MATA Ombudsman Sultra bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Sultra menggelar donor darah.
Antusiasme masyarakat untuk mendonorkan darahnya pada kegiatan amal tersebut sangat di apresiasi oleh Mastri Susilo, Kepala Perwakilan (Kaper) ORI Sultra. Dijumpai media paska mendonorkan darahnya, Mastri mengucap terima kasih yang sebesarnya kepada warga Kendari yang telah berpartisipasi mendonorkan darahnya pada kegiatan amal tersebut dan kepada PMI Sultra. Dia menjelaskan bahwa posisi ORI pada kegiatan amal ini adalah sebagai mediator antara warga dan PMI Sultra.
“Kami dari ORI Sultra hanya selaku mediator saja pada kegiatan ini, karena teknis pelaksanaannya, mulai cek kesehatan sampai proses transfusi darah sepenuhnya dikerjakan oleh tenaga-tenaga kesehatan dari PMI Sultra, olehnya itu ucapan terima kasih saya secara pribadi dan atas nama ORI Sultra kepada warga dan PMI Sultra yang telah mensukseskan kegiatan ini” ucap Mastri
Selain donor darah, pada kegiatan tersebut komunitas MATA Ombudsman Sultra turut melakukan sosialisasi tentang Mal Administrasi kepada warga Kota Kendari yang setiap hari Ahad memadati Tamkot guna berolahraga atau sekedar refreshing.
Sosialisasi yang dilakukan oleh MATA Ombudsman Sultra dengan cara membagi-bagikan brosur kepada warga. Menurut Subroto, Koordinator MATA Ombudsman Sultra bahwa donor darah dan sosialisasi hari ini adalah kegiatan pertama dari komunitas yang dipimpinnya. Dikatakannya bahwa kegiatan ini terselenggara atas dukungan ORI Sultra dan PMI Sultra.
“Ini adalah kegiatan pertama kami dikomunitas, sosialisasi Mal Administrasi yang kami lakukan hari ini sangat penting, sebab ini adalah bagian dari program dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Ombudsman dan tentang Mal Administrasi” kata Subroto pada Ahad, 22/10/2018 di Tamkot Kendari.
Ditempat yang sama kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Sultra dr. Liya Sari Astuti menjelaskan bahwa darah yang terkumpul hari ini selanjutnya akan dibawa ke laboratorium dan akan dicek apakah darah tersebut mengandung penyakit atau tidak.
Ditambahkannya bahwa darah yang mengandung penyakit akan dilimbahkan dan darah yang tidak mengandung penyakit akan dipilah berdasarkan golongannya, setelah itu bisa digunakan.
Wanita berhijab ini mengatakan, mengapa ketika ada masyarakat yang membutuhkan darah di PMI, mereka akan memperolehnya tetapi tidak gratis sebab darah hasil donor dari masyarakat tidak serta merta bisa langsung digunakan tetapi ada proses cek laboratorium yang dilewati dan proses ini memerlukan biaya.
Pada kegiatan ini sebanyak 57 orang mengisi formulir kesiapan donor. Setelah melakukan cek kelayakan, sebanyak 19 orang dinyatakan tidak layak karena tensinya rendah, sebanyak 7 orang batal karena sebab lain dan yang fiks melakukan donor sebanyak 31 orang. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 Wita – 11.00 Wita, sebanyak 31 kantong darah terkumpul yakni darah A, darah O dan darah B.