Faktual.Net, Kendari, Sultra. Hampir semua orang pasti mengenal madu? Sejak zaman dulu madu sudah begitu akrab disemua kalangan masyarakat, baik untuk konsumsi sebagai minuman biasa ataupun untuk dikonsumsi sebagai obat herbal. Bersamaan dengan itu, banyak sekali mitos dimasyarakat yang beredar tentang bagaimana memastikan keaslian madu. Beberapa mitos yang salah tentang madu yang dihimpun oleh redaksi faktual.net dari berbagai sumber.
Madu asli tidak membeku di kulkas.
Ini adalah anggapan yang salah, mengapa? karena madu adalah zat cair kental yang mengandung 18 % air (standar WHO), yang namanya air tentu akan membeku pada suhu nol derajat. Madu yang dihasilkan dari lebah hutan Indonesia kadar airnya rata-rata diatas 20 %, bahkan madu dari hutan Sumatra, kadar airnya bisa mencapai 22% – 26 % (cukup tinggi). Tentunya dengan kadar air yang tinggi, maka madu ketika disimpan dalam freezer pasti akan mengkristal. Dan ini jika dijadikan acuan bahwa Madu Asli tidak akan membeku ketika disimpan di kulkas adalah anggapan yang salah.
Madu yang tidak beku/kental dalam kulkas lebih dikarenakan kandungan Fruktosa-nya jauh melebihi kandungan Glukosa-nya. Kandungan madu pada umumnya: Fruktosa 38%, Glukosa 31%. Bila kadar Fruktosa-nya jauh lebih besar lagi maka madu tidak mudah kental/beku. Sebaliknya bila Glukosanya lebih besar lagi, madu akan mudah mengkristal. Dan ini tidak ada kaitanya dengan asli atau tidaknya madu. Madu sebaiknya disimpan pada suhu ruangan.
Semut tidak suka madu.
Ada beberapa anggapan bahwa semut tidak suka madu, ternyata anggapan itu salah dan hal tersebut hanya propaganda dari segelintir orang. Semut sangat suka sekali madu. B. Sarwono, pengarang buku Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu terbitan PT. Agromedia Pustaka, Jakarta. Di halaman 80 mengatakan bahwa : kehadiran semut di sarang lebah madu dapat merugikan produksi, karena serangga itu memakan madu, tempayak, lilin dan sisa-sisa pakan lebah. Di buku LEBAH MADU; Cara Berternak dan Pemanfaatannya hal 57 keluaran Pusat Perlebahan APIARI Pramuka, Penerbit Penebar Swadaya, Cimanggis, Depok, dikatakan: semut secara alami terdapat dimana-mana, jika kehadirannya sedikit, semut tidak banyak mengganggu. Sebaliknya bila jumlahnya banyak, semut akan menjadi hama bagi lebah. Pada serangan yang berat, lebah akan hijrah. Dari keterangan dua buku tersebut nyatalah bagi kita bahwa semut menyukai madu dan terbantahlah pernyataan yang menyatakan bahwa semut tidak suka madu. Memang sering kita dapati semut tidak mau masuk kedalam botol madu yang terbuka, itu bukan berarti semut tidak suka madu, akan tetapi lebih dikarenakan aroma madu yang keluar dari dalam botol itu yang membuat mereka tertahan, namun lihat bila madu tinggal sedikit atau madu berada di luar botol, maka secara alami semut akan mengerumuni. Kalau ada madu yang tidak disukai semut, justru itu yang harus diwaspadai, kalau-kalau ada bahan kimia berbahaya tercampur dalam madu tersebut.
Kuning telur akan masak bila dicampur madu.
Banyak sekali orang yang masih beranggapan bahwa madu asli itu apabila dicampur dengan kuning telur maka kuning telur akan masak (menggumpal). Cara ini adalah cara yang keliru, karena madu palsu pun bila dicampur dengan kuning telur, kuning telurnya juga akan menjadi masak, bahkan lebih masak dari madu asli. Kalau ini dijadikan acuan, maka madu asli akan dikatakan palsu dan madu palsu akan dikatakan asli.
Tidak tembus pada kertas koran.
Ada juga orang yang mengatakan, apabila madu asli ditetes di kertas koran maka tidak akan tembus, pendapat ini juga kurang tepat. Karena madu palsu yang dibuat agak kental dengan kadar air di bawah 17% juga tidak tembus di atas kertas koran. Madu asli dari Sumatra dan Riau yang memiliki kadar air 22% sampai 26% tentu akan meresap di atas koran. Nah kalau ini dijadikan acuan untuk menetukan keaslian madu, maka yang asli akan jadi palsu dan yang palsu akan jadi asli. Jadi jelaslah bahwa tembus dan tidaknya diatas koran tidak menjadi acuan untuk menentukan asli dan tidaknya madu.
Apakah Madu bisa Basi?
Mitos lain yang dipercaya oleh masyarakat adalah madu tidak akan basi. Memang, hal ini benar adanya. Namun, dengan catatan bahwa madu disegel dengan baik dan ditempatkan pada temperatur ruangan. Jika madu disimpan di tempat yang cenderung lembab dan tidak disegel dengan baik, maka madu akan bisa kadaluwarsa. Banyak juga orang yang menganggap warna madu menentukan kualitas madu. Padahal, dalam realitanya, warna madu ini dipengaruhi oleh sumber bunganya, bukan kualitas madu tersebut.
Madu Yang Sudah Keras Kualitasnya Buruk.
Informasi yang menyebutkan bahwa madu yang sudah mengkristal sebaiknya tidak lagi dikonsumsi juga tidak benar adanya. Madu hanya akan mengalami perubahan bentuk, namun kualitas dan nutrisi di dalamnya cenderung masih sama saja.
Bila korek api dimasukkan ke madu, kemudian bisa dinyalakan berarti madu tersebut asli.
Faktanya adalah baik madu asli atau palsu, sepanjang kadar airnya setinggi madu pada umumnya (22-26 %), maka air dalam madu tersebut tidak akan mudah meresap kedalam korek api yang dicelupkan. Dengan demikian korek api masih akan tetap bisa menyala. Menyala atau tidaknya korek api setelah dicelupkan ke dalam madu, bukan ukuran asli atau tidaknya suatu madu.
Madu asli dalam botol akan meletup atau keluar gas bila tutup botol dibuka.
Kenyataannya adalah dalam madu terdapat sel Yeast (ragi). Madu yang kadar airnya tinggi akan mudah terjadi fermentasi (peragian), dimana madu akan mengeluarkan gas. Fermentasi lebih cepat terjadi bila madu terkena sinar matahari atau madu berada pada ruangan yang panas. Madu dengan kadar air rendah (18%) tidak mudah mengalami fermentasi, kualitasnya terjaga dan sedikit mengeluarkan gas bila tutup botolnya dibuka.
Catatan Redaksi :
Dengan kemajuan tehnologi, secara kasat mata tidak mudah untuk bisa mengetahui madu itu asli atau bukan. Bagi yang terbiasa mengamati bertahun-tahun, bisa mengenali madu asli melalui aroma & rasanya. Namun satu-satunya cara paling akurat untuk mengetahui keaslian madu adalah melalui test laboratorium.
Dihimpun Dari Berbagai Sumber/Foto : Madu Murni Abu Ken