Mengaku Anggota Polres Butur, Saat Diperiksa  Bentaki Medis Di Posko Satgas Ronta

Faktual.Net, Butur, Sultra. Mengaku anggota Polres Buton Utara (Butur), saat diperiksa bentaki Tim Medis yang berjaga di posko Satgas Ronta pada Rabu, 06 Mei 2020, sekitar pukul 20.00 Wita.

Kejadian tersebut bermula saat  tim satgas yang bertugas memberhentikan mobil Avanzah Hitam yang akan masuk melewati posko satgas di Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu.

Pengakuan dari semua petugas kesehatan dan relawan yang bertugas saat itu, mengatakan bahwa saat mobil avansa itu ditahan untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana mestinya, empat orang yang mengaku bagian dari anggota polres Butur itu keberatan untuk melakukan screning di posko perbatasan.

Hal itu, diungkapkan oleh kepala Puskesmas  Bonegunu  saat dihubungi oleh awak Media Butur. Selain itu, ia juga menjelaskan  bahwa ke empat oknum tersebut marah saat anggota satgas bersikeras meminta untuk menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.

“Satgas yang bertugas hanya meminta mereka untuk turun cuci tangan dan memberikan data lengkap, akan tetapi mereka tidak terima. Salah satu dari mereka menerobos masuk ke dalam posko dan mengambil langsung termometer”, kata kapus. Kamis, 7/5/2020.

Baca Juga :  Gelar Rapat TIMPORA, Imigrasi Wakatobi Tingkatkan Pengawasan Orang Asing

Lanjutnya, saat kejadian berlangsung petugas satgas melakukan penjelasan sesuai protokol kesehatan dan Himbauan Pemerintah (protap), salah satu dari mereka lagi tidak terima dan membentaki petugas yang memberikan penjelasan.

“Membentaki Petugas Satgas dengan kata kasar ‘Aturan apa ini ? Aturan Tai !’ , saking kasarnya salah satu dari tiga orang TNI meminta untuk sedikit menghargai petugas satgas”, jelas kapus, sesuai pernyataan semua petugas satgas .

Dengan kejadian itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Butur, dr. Muhammad Ali Badar merespon dengan adanya persoalan itu. Menurutnya  jika memang benar mereka dari anggota Polres Butur, maka sama halnya mereka menciderai Citra kepolisian.

“Jika benar, Kami sangat sayangkan etika beberapa oknum tersebut menciderai citra kepolisian, mestinya mereka mengayomi dan memberikan contoh yang baik”, kata Ali Badar sapaan akarabnya.

Baca Juga :  Kasus Susu Kedaluwarsa, Ketua Sidang RDP Kecewa Atas Ketidakhadiran Dinkes dan Komnas Anak Kota Kendari

Ia juga mengatakan, bahwa yang bertanggungjawab dalam melawan wabah Wuhan China ini tanggung jawab semua yang targabung dalam gugu tugas baik dari pusat maupun sampai Daerah. Dan itu merupakan intruksi universal yang yang harus dijalankan.

“Semogah kejadian ini tidak terulang lagi, kami berharap semua komponen membantu kami dalam menerapkan protokol – protokol kesehatan”, harapnya.

Untuk diketahui, nama- nama ke empat oknum tersebut yakni
1. Faisal
2. Mudasir
3. Laode Ikhar Sihu
4. Muhamad Iksan

Reporter : zahirudin

Tanggapi Berita Ini