Kunjangan Komisi V DPR RI Ke Crisis Center JICT II

Kunjungan Komisi V DPR Ke Posko JICT II Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Jakarta Utara

Faktual.Net,Jakarta- Komisi V DPR RI kunjung posko pencarian pesawat Sriwijaya air JICT II Tanjung Priok Jakarta utara(11/1/2021), yang jatuh dikawasan kepulan seribu pada(9/1/2021) yang lalu.

“Indonesia saat ini sedang berduka atau berduka lagi, kami datang untuk memberikan dukungan kepada seluruh tim gabungan SAR dan juga Nelayan yang turut dalam pencarian, jatuhnya pesaawat sriwijaya 182” ucap Ir.Ridwan Bae wakil Ketua komisi V DPR RI.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae dalam pembicaraannya kepada media mempertanyakan kelaikan terbang pesawat Sriwijaya Air SJY 182, yang sudah memasuki usia 26 tahun. Menurutnya, bisa jadi karena faktor itulah pesawat nahas tersebut mengalami kecelakaan.

“Apa layak usia sudah di atas 20 tahun masih dipakai di penerbangan domestik kita? Apa layak pesawat kita yang suku cadangnya tanpa memerlukan perhatian yang kuat, yang serius?” tanya Ridwan di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Baca Juga :  Unit Reskrim Polsek Cilincing Berhasil Ungkap Pembunuhan

Ridwan menegaskan, insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air menjadi tamparan keras bagi industri penerbangan di Tanah Air. Untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut, Komisi V DPR akan memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memberikan penjelasan terkait insiden kecelakaan itu.

“Satu harapan kami, bahwa ke depan tidak lagi terjadi hal-hal yang seperti ini, yang pada akhirnya kita melakukan penerbangan dan rakyat Indonesia dalam suasana yang tenang dan tidak menimbulkan kegelisahan yang seperti sekarang ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Komitmen Bersama: TNI dan Polri Pererat Sinergi di Batang

Ridwan juga memastikan pihaknya akan mendalami permasalahan tersebut agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

“Komisi V akan mendalami lebih jauh tentang masalah-masalah ini apa sebenarnya yang terjadi. Karena di pandangan dunia, Indonesia ada sedikit pandangan bahwa masalah penerbangan kita ini adalah sedikit rawan,” ujar dia.(zul)

Tanggapi Berita Ini