KNPI dan Wagub Sultra Beri Apresiasi Dialog Publik Kepemudaan IMM Ahmad Dahlan FKIP UMK

Suasana dialog publik IMM FKIP Universitas Muhammadiyah Kendari. Foto: Ist.

Faktual.Net, Kendari, Sultra — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), sukses melaksanakan dialog publik kepemudaan, bertempat di aula UMK, pada Selasa (29/11/2022).

Dialog kali ini dengan mengusung tema “Pemuda dan Mahasiswa, Sebagai Pemimpin Ideal Serta Role Model Pembangunan SDM Sultra” yang dipandu oleh Arjum sekaligus ketua panitia.

PK IMM FKIP Ahmad Dahlan UMK menghadirkan tiga narasumber yakni, Ketua DPD KNPI Sultra Muh. Amsar, S.Sos, SH, Dr. H. Lukman Abunawas, SH. M.Si Wakil Gubenur Sultra, Wakil Rektor III UMK, Mustam Sap., MM sekaligus membuka kegiatan ini.

Ketua panitia Immawan Arjum menyampaikan bahwa terselenggaranya kegiatan ini lahir dari diskusi panjang dengan melihat kondisi saat ini yang menjadi tantangan bagi mahasiswa kedepanya.

“Untuk mengahadapi 5.0 maka lahir tema ini untuk menjawab tantangan zaman serta mempertajam nalar intelektual dan berintegritas untuk mejadi penerus bangsa yang berkemajuan,” ucapnya di hadapan peserta.

Dilanjutkan oleh Ketua Umum PK IMM Ahmad Dahlan FKIP UMK Kamil, bahwa dengan kondisi mahasiswa saat ini apatis terhadap kondisi bangsa di erah digital.

“Kami resah terhadap kondisi mahasiswa yang apatis, dengan adanya dialogi ini mudah-mudahan dapat mengembangkan pemahaman dan menggali pontensi kualitas diri sehingga dapat mecapai SDM yang Unggul,” ungkap dalam sambutanya.

Baca Juga :  Tuntut Keadilan, Didit Minta Cabut Sementara Izin Operasional Swalayan Marina Mart di Kendari

Dia juga berterimakasih kepada stacholder Kampus UMK, Instansi maupun panitia yang sudah berkonstribusi pada kegiatan spektakuler ini.

Ratusan peserta dialog publik kepemudaan.

Ketua DPD KNPI Sultra Muh. Amsar, S.Sos, SH dalam pemaparannya mengingatkan agar dialog di bumi anoa ini terus hidup, karena itu adalah ciri budaya gerakan pemuda dan mahasiswa yang mesti terus bersatu.

“Kalau misalnya mahasiswa dan pemuda bersatu itu kekuatan yang luar biasa yang dipenuhi dengan kebenaran untuk melawan kejahatan sosial,” ungkapnya.

Tak hanya itu, tradisi pemuda adalah dialog dan demonstrasi. Demokrasi saat ini yang mengalami degradasi yang mesti dikawal dan pemuda sebagai agen of change yang tak hanya sekedar turun ke jalan tanpa teklap dan kajian isu yang mendalam.

“Jika tidak ada teklap tiba-tiba ada demo itu masalah, yang kita inginkan bagaimana dari A sampai Z untuk tau soal masalah dan yang mana bukan masalah kemudian keputusannya harus begini untuk menjawab persoalan,” tandasnya.

“Adik-adik mahasiswa dan rekan-rekan saya tidak ragukan dengan nalar militan yang dimiliki, kita transfer energic Itu pada kawan-kawan di kampus-kampus lain, agar bisa kita jadikan catatan kaki untuk mengkritisi langkah-langka pemerintah dan memberikan solusi terbaik,” sambungnya.

Baca Juga :  Hadapi Cuaca Ekstrim Jelang Lebaran, Ditpolairud Polda Jateng Adakan Pelatihan Kepada Tim Relawan SAR Arnavat

Sementara itu, H. Lukman Abunawas, SH. M.Si Wakil Gubenur Sultra yang diwakili oleh Abubaeda sebagai Staf khusus turut mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatannya sangat bagus sekali, saya apresiasi mudah-mudahan kedepan bisa didakan dialog seperti ini lagi, kalau bisa seluruh universitas yang ada Sultra,” ucapanya saat ditemui Jurnalis Faktual.Net.

Lebih jauh, untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal, adalah memiliki pemahaman terhadap keadaan sosial, Mengetahui kebutuhan rakyat sehingga bisa memahami seluruh isi dari kehidupan masyarakat.

“Secara pribadi saya melihat anak muda putra putri bangsa ini memiliki potensi untuk kemajuan daerahnya masing-masing,” tutup Staf Wakil Gubenur Sultra bidang pengawasan kesejahtraan rakyat dan masyarakat.

Kegiatan ini hadiri lansung oleh Ketua DPD KNPI Sultra, Staf Wagub Sultra, Perwakilan Dekan FKIP UMK pengurus BEM UMK dan Kader-kader IMM dari UMK dan UHO.

Penulis: Kariadi

Tanggapi Berita Ini