Faktual.Net, Malut,Tidore. Pekerjaan proyek jalan Desa Maidi, Kecamatan Oba Selatan, dengan nomenklatur Rekonstruksi Ruas Jalan Maidi (Hotmix), rupanya belum selesai dikerjakan.
Pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2024 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 7.373.872.440 itu, dikerjakan oleh CV Pilar Nusantara Prima.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tidore Kepulauan, Abdul Muis Husein, kemudian angkat bicara.
Menurutnya, Paket/Pekerjaan : Rekonstruksi Ruas Jalan Maidi (Hotmix) (DAK) dengan Nomor : 600.1.9.3/18/PPK-BM/KONTRAK-FK/DAK/12/2024 Tanggal 19 Juni 2024, Memang belum tuntas atau selesai dikerjakan oleh pihak penyedia, sebab saat proses pekerjaan berlangsung, pihaknya mengalami keadaan kahar (force majeure) secara beruntun.
Dimana Telah terjadi ambruk (roboh/runtuk) jembatan Sigela pada hari sabtu 14 September 2024 yang meyebabkan akses jalan pada ruas payahe-dehepodo terputus sehingga pekerjaan tidak bisa dikerjakan selama 8 (Delapan) hari terhitung mulai tanggal 15 September sampai 22 September 2024, yang kemudian mengakibatkan keterlambatan pengiriman Material ke lokasi pekerjaan.
Selain itu, terjadi kecelakaan lalu lintas tabrakan pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2024 yang menyebabkan 1 (satu) orang warga desa maidi maninggal dunia dan 1 ( satu ) orang mengalami luka berat sehingga kondisi keamanan lokasi pekerjaan menjadi tidak kondusif (keluarga korban desa maidi mengancam/ meneror para pekerja)
“Akibatnya, pekerjaan Rekonstruksi Ruas Jalan Maidi (Hotmix) (DAK) tidak bisa dikerjakan selama 29 (Dua Puluh Sembilan) hari terhitung mulai tanggal 10 Oktober sampai tanggal 7 November 2024, sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman Material ke lokasi pekerjaan,” ujar Muis, sapaan akrab Abdul Muis Husein.
Ia menambahkan, pada hari jumat tanggal 18 oktober 2024 terjadi hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan terputusnya jalan di Dusun Toe, Desa Kususinopa. Kondisi ini menyebabkan pekerjaan Rekonstruksi Ruas Jalan Maidi (Hotmix) (DAK) terhenti selama 10 (Sepuluh) hari tehitung mulai tanggal 19 Oktober sampai dengan 28 Oktober 2024, sehingga berpengaruh pada progres kemajuan pekerjaan dilapangan.
Selanjutnya pada Tanggal 24 Desember 2024 terjadi bencana longsoran pada badan jalan di dusun Toe (ruas utama jalan propinsi) yang menyebabkan akses jalan menuju lokasi pekerjaan Rekonstruksi Jalan Ruas Maidi (Hormix) DAK tidak bisa dilewati.
“Perbaikan sementara agar kondisi jalan tersebut bisa dilewati kendaraan sampai saat ini belum dikerjakan sama sekali oleh pihak Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Kondisi ini menyebabkan pekerjaan Rekonstruksi Jalan Ruas Maidi (Hormix) DAK terhenti total,” tuturnya.
Meski begitu, sampai saat ini Dinas PUPR Kota Tidore, terus berkomunikasi dengan pihak penyedia CV. Pilar Nusantara Prima, untuk mencari jalan keluar terbaik atas penyelesaian paket pekerjaan DAK tersebut.
“Baru beberapa waktu kemarin penyedia menyampaikan bahwa selesai lebaran pekerjaan akan dilanjutkan dengan akses melalui jalur laut menggunakan LCT,” jelasnya.
Kendati demikian, lanjut Muis, untuk realisasi anggaran pekerjaan tersebut akan diluncurkan dan bisa dicairkan pada perubahan anggaran 2025, apabila realisasi fisik mencapai 100%.
Sementara mengenai dugaan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, sesungguhnya itu tidak benar. Karena Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kls A telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018.
Komposisi Lapis pondasi Agregat yang tercampur/blending berdasarkan Desain Mix Formala (DMF) serta Job mix Formula (JMF) dan hasil dari pekerjaan tersebut juga telah dilakukan pengujian kepadatan menggunakan Sand Cone Test.
“Jadi soal pekerjaan ini, tidak ada CCO untuk menghilangkan item pekerjaan Aspal. Namun saat ini, pekerjaan aspal belum bisa dikerjakan karena terdapat force majeure selama pekerjaan berlangsung. Sehingga mengakibatkan kendaraan proyek tidak bisa mendistribusikan BBM dan material ke lokasi proyek,” pungkasnya.
Muis memastikan, pekerjaan tersebut tetap dilaksanakan setelah selesai lebaran sampai selesai.