Faktual. Net, Jakarta. Maraknya pemberitaan diberbagai media beberapa hari lalu terkait kasus penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet (RS), dan ternyata kasus yang dialami RS adalah kebohongan.
Erwin Usman, juru kampanye nasional pasangan calon (paslon) nomor 01 pada Pilpres 2019 Jokowi-Ma’ruf menanggapinya dengan dingin.
Melalui pesan tertulisnya yang dikirimkan kepada faktual.net pada Kamis malam, 4/10/2018, Erwin Usman menyampaikan 4 poin penting yang patut menjadi perhatian bersama.
Pertama, tindakan RS menyusun skenario, menjadi sutradara sekaligus pemain dalam drama kebohongan seolah-olah telah dianiaya adalah suatu tindakan fatal yang tidak layak dilakukan oleh seorang yang mengaku sebagai aktivis hak asasi manusia (HAM).
Kedua, kebohongan RS telah menciptakan gempa politik dalam tiga hari. Dan digoreng oleh para politikus untuk mendiskreditkan pemerintahan Jokowi. Tindakan terkutuk para politikus yang ikut menyebarkan kebohongan RS tanpa cek dan ricek adalah tindakan yang patut dikecam keras. Apalagi Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno juga sejumlah elit Badan Pemenangan Nasional mereka ikut-ikutan berkomentar yang makin perkeruh situasi. Elit politik mestinya beri teladan bukan malah bersikap reaksioner.
Ketiga, sejumlah laporan polisi oleh warga masyarakat atas pembuatan berita bohong dan penyebaran hoax patut didukung. Agar polisi segera bertindak dan mengambil langkah hukum tegas.
Keempat, kegaduhan politik yang tidak perlu akibat drama kebohongan seperti dalam kasus RS jangan terulang lagi. Apalagi bangsa Indonesia sedang berduka dalam kasus bencana Lombok dan Sulawesi Tengah.
Caleg DPR RI PDIP Dapil Sulawesi Tenggara ini berharap agar hal serupa tidak terjadi lagi, dan berharap agar masyarakat tidak terprovokasi dengan kebohongan-kebohongan yang banyak disebarkan dimedia sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Mantan aktivis WALHI ini melalui media menitipkan salam hangat untuk masyarakat Sultra secara pribadi dan mewakili keluarga besar Tim Jokowi-Ma’ruf, semoga tetap kompak untuk Indonesia yang berdaulat, berjuang, berkarya bersama partai Wong Cilik (baca : PDIP).