Faktual.net – Jakarta, 17 Maret 2025 – Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) menggelar pameran bertajuk “BRWA Exhibition 2025” dengan slogan “Mengabadikan Jejak dan Menggerakkan Aksi”. Pameran yang berkolaborasi dengan Komunitas Film Bogor ini bertujuan untuk merumuskan strategi perlindungan dan pemberdayaan masyarakat adat di Indonesia, melibatkan pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.
Ketua Dewan Pembina BRWA, Rukka Sombolinggi, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengakuan wilayah adat oleh pemerintah. Ia menjelaskan kesulitan pengakuan wilayah adat sebelum Kongres 17 Maret 1999 karena kurangnya konsolidasi peta wilayah adat. BRWA, menurut Rukka, berperan sebagai perwakilan masyarakat adat dan berkomitmen memperjuangkan hak-hak mereka. Ia juga mengingatkan bahwa sejak 2012, BRWA telah menyerahkan peta wilayah adat seluas 2,4 juta hektar kepada pemerintah, sebuah tonggak sejarah dalam pengakuan wilayah adat dalam peta negara. Rukka berharap peta ini dapat diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan untuk mencegah terpinggirkannya masyarakat adat.
Ariya Dwi Cahya dari Kementerian Kehutanan menambahkan bahwa pameran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik tentang keberadaan masyarakat adat dan merilis data yang dapat memperkuat perlindungan dan kepercayaan terhadap mereka.
Dara Bunga Rembulan, sutradara film “Harmoni di Lembah Grime”, turut hadir dan berbagi pandangannya tentang masyarakat Papua, menekankan sisi positif kehidupan masyarakat Papua yang seringkali terabaikan. Filmnya diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi akademisi dan pengambil kebijakan.
BRWA berharap pameran ini dapat memperkuat posisi masyarakat adat di Indonesia dan mendorong pengakuan serta pemberdayaan mereka dalam pembangunan berkelanjutan.
Reporter: Sri Supraptiningsih