Faktual.net – Jakarta Selatan, DKI Jakarta – Prof. Dr.Agus Setyo Budi, M.Sc membawa marwah perkerti kampus untuk Indonesia Emas 2029 (Sabtu/13/01/2024).
Bagaikan tambang emas tersembunyi dalam teladan kehidupan seorang berjiwa yang patut diteladani terungkap dalam kata-kata.
“Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.”
“Percayalah seseorang yang rendah hati akan lebih banyak disukai oleh orang-orang di sekitarnya.”
“Rendah hati bagaikan sayap yang kuat untuk terbang tinggi.”
Mencerminkan jiwa pria bijak tidak hanya sekedar teori berkata-kata namun
terungkap dalam suatu kepribadian Mas PEGO nama panggilan beken oleh sahabat akrabnya waktu remaja. Memberikan cermin dan tergambar roh pekerti berteladan dengan ungkapan ditujukan mas PEGO (Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc).
Unibersitas Budi Luhur (UBL) mengemban visi misi sebagaimana diinginkan oleh para pendiri yayasan melahirkan manusia cerdas yang memiliki keluhuran yang berbudi. Hal ini Prof. Agus dengan gaya memimpin, mengkoordinir, mengelola, dalam penyusunan rencana strategi universitas, memberi tugas dan arahan setiap pimpinan unit kerja di lingkungan universitas serta merumuskan kebijakan teknis dan memonitor pelaksanaan kegiatan untuk kelancaran ke depan mengharapkan lulusan yang berbudi pekerti dengan jiwa yang luhur setiap insan lulusan UBL.
Saat ini banyak lembaga pendidikan yang mampu melahirkan orang cerdas, namun lupa dengan nilai keluhuran budi pekerti.
Universitas Budi Luhur harus tetap pada komitmennya membentuk warga negara RI yang selalu mengedepankan kecerdasan dilandasi berpendidikan budi pekerti yang luhur.
Ia juga mengingatkan salah satu institusi pendidikan, UBL memiliki tugas bagaimana membantu pemerintah dalam menuntaskan sosial angka kemiskinan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mengambil peran besar dalam tugas tersebut ke depan UBL membutuhkan inovasi pendidikan yang unggul dan berkualitas.
Sebagai contoh bentuk berkolaborasi salah satu dari pejabat di negeri ini dia mengatakan ingin membantu masyarakat wilayah kabupaten Blora maka Rektor menyambut dengan baik hal tersebut untuk bisa diajak kerjasama yaitu bila ada para staf di pemerintahan Kabupaten Blora yang ingin menuntut meningkatkan pendidikan perguruan yang lebih baik tidak perlu datang ke Kampus UBL JAKARTA dan bisa online itu hanya perlu berikan tempat berkumpul didaerah disana Rektor akan mengirim dosen untuk datang pergi ke sana dan apabila ada warga yang tidak mampu dan pintar maka akan diberikan bea siswa.
Hal ini untuk menyiapkan sumber daya manusia berpendidikan hebat berkarakter baik dosen maupun mahasiswa guna mencapai dan menyambut Indonesia Emas 2029.
Rektor UBL Prof Agus menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi ke depan tidaklah mudah, karena itu UBL tidak mungkin bekerja sendiri, harus ada kolaborasi dengan perguruan tinggi maupun sumber sumber lainnya.
Itu sebab menggalang beberapa rektor dari perguruan tinggi lain guna memulai langkah bersama yakni berkolaborasi, saling asah, asih dan asuh sehingga UBL membuka seluas luasnya bersama perguruan tinggi lainnya bisa maju bersama,” kata Rektor.
Ia juga berjanji membawa UBL untuk mengejar ketertinggalan dari universitas lainnya, terutama dalam menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi. “Kita akan push penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang menjujung tinggi nilai nilai luhur, benahi SDM, dorong dosen untuk terus update dengan ilmu kekinian,” tambahnya.
Makna penting yang harus dipahami. Yakni integritas, tanggung jawab, komitmen dan kerja keras untuk mengemban sebuah amanah sebaik mungkin. dimaknai sebagai permulaan untuk mengabdi baik secara de facto maupun de jure.
“Apalagi kita tahu bersama bahwa tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan cukup berat.
Bukan hanya pengembangan akademik tetapi juga tantangan mempertahankan citra dan reputasi institusi perguruan tinggi,” ujar Agus.
Kepemimpinan yang mengedepankan kolaboratif, yakin bahwa ke depan UBL akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada. Pada akhirnya UBL akan mampu menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi institusi pendidikan tinggi lainnya.
“Teman-temannya berharap Universitas Budi Luhur terus menjadi kampus pelopor yang melahirkan lulusan-lulusan yang cerdas akademis dan memiliki karakter yang luhur.
Prof..Agus Setyo Budi
pria kelahiran Medan, 26 April 1963 tersebut sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Binawan Jakarta, anggota BAN PAUD & PNF, dan Ketua LLDIKTI Wilayah 3.
Beberapa penghargaan pernah diraih Prof Agus, antara lain Satya Lencana Karya Sapta 30 Tahun dari Presiden RI (2019), dan penghargaan An Exhibition On Science & Technology 2003: 7th – 9th August, Putra WTC – Kualalumpur (Bronze Medal: Exhibitor) dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.
Salam Indonesia Emas 2029
Reporter: Johan / Suwidodo