Faktual.Net, Malut,Tidore. Rencana kampanye Tim Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 2, Syamsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar (SAM ADA) di Kelurahan Rum, pada Minggu, (10/11/24), bakal menjadi konflik sosial dalam momentum politik 2024.
Hal ini, karena pendukung SAM ADA di Kelurahan Tongowai dinilai telah memulai konflik kepentingan dengan melempar Posko Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 1, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman (MASI AMAN) di Kelurahan Tongowai, pada Minggu, 3 November 2024 lalu.
Ketua Tim MASI AMAN Kelurahan Rum, Yahyudin Miraj, mengatakan, dengan situasi politik yang kian memanas, Polresta Kota Tidore Kepulauan sudah harus secepatnya menangkap pelaku pelemparan Posko MASI AMAN di Kelurahan Tongowai.
Dengan begitu, ada rasa keadilan terhadap pendukung MASI AMAN yang telah dikambing hitamkan lewat kasus tersebut, pasalnya, kasus itu telah dilaporkan secara resmi oleh Tim MASI AMAN Kelurahan Tongowai di Polresta Kota Tidore.
“Kami sangat tidak terima dengan pelemparan Posko MASI AMAN di Tongowai, kami minta agar Polresta segera menangkap pelaku pelemparan Posko MASI AMAN di Tongowai, selain itu kasus ini harus dibuka agar publik juga tau siapa dalang yang memprovokasi sehingga MASI AMAN dianggap sebagai biang kerok pembuat rusuh di Tongowai,” ungkapnya.
Yahyudin menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh oknum pendukung SAM ADA yang melempar Posko MASI AMAN di Tongowai, telah memantik amarah para pendukung MASI AMAN di Kelurahan Rum.
Dengan alasan inilah, membuat para pendukung MASI AMAN, tidak lagi mau menerima SAM ADA berkampanye di Kelurahan Rum, dengan tujuan agar tidak terjadi konflik yang berkapanjangan sesama pendukung.
“Pendukung MASI AMAN, tidak hanya di Tongowai, tetapi di semua Kelurahan/Desa juga ada, kami solid dan kami tidak mau saudara-saudara kami di Tongowai dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Yahyudin menegaskan, jika Polresta mengijinkan SAM ADA berkampanye di Rum, tanpa adanya penangkapan terhadap pelaku pelemparan posko MASI AMAN di Tongowai, maka samahalnya Polresta juga membuka konflik baru di Kelurahan Rum. Karena sebagai pendukung MASI AMAN, merasa sangat diperlakukan tidak adil di mata hukum.
“Polresta juga harus memanggil penanggungjawab Kampanye SAM ADA di Rum untuk di tegur terlebih dahulu. Karena kami juga tidak bisa menjamin keamanan jika masalahnya sudah seperti ini, bagi kami, apa yang terjadi di Tongowai, itu sudah menjatuhkan harga diri dari Pendukung MASI AMAN, terutama di Kelurahan Rum,” tegasnya.
Apalagi kata Yahyudin, peristiwa di Tongowai, terjadi setelah kampanye, yang itu terkesan telah direkayasa oleh pendukung SAM ADA, bahkan disaat kandidat MASI AMAN berkampanye, itu sudah ada upaya-upaya membuat rusuh dengan melahirkan riak-riak kecil di depan panggung maupun belakang panggung.
“Pokoknya kami tidak terima SAM ADA kampanye di Rum sampai masalah di Tongowai Itu bisa diperjelas oleh Polresta Kota Tidore, kalau tidak, kami juga tidak mau bertanggungjawab apabila ada insiden yang terjadi di Kelurahan Rum,” pungkasnya.