Opini  

Pendekatan “Kelokalan” dalam Kepemimpinan Majemuk Masyarakat Sultra

Oleh: Danang Saputra

Faktual.Net, Kendari — Opini ini bertujuan untuk membangun Nilai-Nilai Kearifan lokal pada kepemimpinan yang Majemuk dalam Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara, ditandai dengan semakin tingginya tensi Pemilukada di Sulawesi Tenggara (Sultral).

Kepemimpinan Daerah idealnya harus berbasis pada nilai dan memasukan sumber daya Manusia yang memiliki korelasi budaya dan sosial pada nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan sebagai wujud identitas aparatur yang berpihak pada masyarakat Sulawesi Tenggara yang majemuk.

Membentuk kepemimpinan dengan pendekatan kelokalan membutuhkan waktu dan usaha berkelanjutan, dengan komitmen dan kerja sama semua unsur masyarakat, hal ini menjadi penting karena seorang pemimpin perlu untuk menyerap beberapa hal berikut: 

1. Memahami budaya dan kearifan lokal

2. Mampu terlibat dalam kegiatan budaya dan tradisi masyarakat khususnya 4 pilar

3. Mampu mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal dalam kebijakan dan program

4. Mendorong inovasi yang berbasis budaya

Kepemimpinan “kelokalan” yang adaptif dengan budaya 4 pilar dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat sulawesi Tenggara Yang majemuk, pemimpin seperti ini akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif, inovatif yang berorientasi pada pencapaian tujuan bersama, agar bentuk-bentuk kebijakan akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa.

Tanggapi Berita Ini